BALI TRIBUNE - Kawasan pariwisata Ubud kini mulai terlihat lebih asri. Wisatawan yang sudah berdatangan pun terlihat nyaman berlalulalang. Sayang, masih ada pemilik kendaraan melanggar dengan sejumlah alasan. Padahal pemberlakuan bebas parkir di badan jalan ini diharapkan mengembalikan pencitraan Ubud di tengah ketatnya persaingan pariwisata dunia.
Pantauan Bali Tribune, pemberlakuan bebas parkir di badan jalan yang dimulai Senin (18/12), langsung mengubah wajah kawasan pariwisata Ubud. Lalulalang para perempuan Ubud yang menjinjing sesajen serta aktivitas adat lainnya, tidak lagi terusik dengan tumpukan kendaraan yang berjalan merangkak. Dengan penjagaan ketat, sejumlah ruas jalan utama sudah steril dari kendaraan parkir. Wisatawan yang mulai berdatangan pun sangat nyaman dan terlihat menikmati suasana kota Budaya ini.
“Mulai hari Senin, kita sudah berlakukan bebas parkir dengan kosekuensi tegas bagi pelanggarnya. Karena sebelumnya kita sudah bersosialisasi,” tegas Kapolres Gianyar AKBP Djoni Widodo yang memantau langsung ke lapangan. Namuan disayangkanya, dari pengewasan jajarannya bersama instansi terkait, masih ada beberapa pemilik kendaraan yang parkir sembarangan dengan sejumlah alasan. Padahal parkir central sudah disiapkan. Namun ditegaskan lagi, jika mereka yang hanya mengutamakan aktivitasnya dengan parkei sembarangan, tindakan tegas pasti diberlakukan. “Menumbuhkan kedasaran ini memang tidak mudah dan butuh proses. Setidaknya jeratan hukum ajuga kan ikut membangkitkan kesadaran bersama ini,” yakinnya.
Secara terpisah, Ketua PHRI Gianyar Tjokorda Gede Agung Ichiro Sukawati mengapresias upaya serius intansi terkait untuk mengatasi kemacatan di Ubud ini. Pada masa jeda/ kunjungan yang menurun ini dinilai sangat tepat mengingat revitalisasi di segala bidang . Ketua PHRI Gianyar.mengharapkan agar semua komponen pariwisata setempat untuk bebenah bersama.
Di tengah ketatnya persiangan pariwasata di dunia ini, Ubud sangat membutuhkan pencitraan untuk memulihkan kondisi pariwisata saat ini. Mendukung penataan ini, sejumlah central parkir sudah disiapkan. Masing-masing di K ajaba pura pura dalem puri peliatan, central parkir monkey forest, parkir pura batu karu, parkir pasar ubud, parkir museum dan lainnya.
Sementara pihak pengusaha pariwsata yang selama ini memanfaatkan badan jalan sebagai parkir, diharapkan memanfaat central parkir ini. Terlebih, armada suttleh bus sudah dipersiapkan. Jika pihak pengusaha menyediakan suttle bus jutstru akan lebih baik.