Denpasar, Bali Tribune

Tim Gabungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Denpasar, Satpol PP Denpasar, dan Badan Perizinan Denpasar menggelar inspeksi mendadak (Sidak) pada sejumlah toko modern dan swalayan di Denpasar, Selasa (28/6). Sidak ini untuk mengantisipasi adanya penjualan barang yang sudah kadaluwarsa yang dikemas dalam bentuk parcel. 

Pada sidak kali ini, tim gabungan menyasar dua swalayan dan satu toko modern. Toko Karya Sari di Jalan Patimura Denpasar menjadi sasaran pertama tim gabungan. Setibanya di toko tersebut, tim langsung mensurvei satu persatu parcel yang dijual di tempat tersebut. Setelah melakukan pengecekan ternyata hasilnya nihil.

Tim pun menuju Swalayan Tiara Dewata dan Ramayana Mall Bali untuk melakukan pengecekan serupa. Selain sidak parcel, tim juga memantau diskon besar-besaran yang diberikan terhadap konsumen di dua swalayan tersebut.

Kepala Disperindag Denpasar, Wayan Gatra mengatakan, sidak ini untuk mengantisipasi adanya penjualan barang yang sudah kadaluwarsa yang dikemas dalam bentuk parcel.Menurutnya, sebelum sidak, pihak Disperindag Denpasar telah memberikan surat edaran dalam rangka memperingati para pedagang.

Jika ditemukan barang kadaluwarsa, maka pihak Disperindag dapat memberikan tegas maupun menarik barang dagangan tersebut. “Pedagang parcel harus memperhatikan kadaluwarsa barang dan memberi kartu garansi. Semua itu harus diperhatikan agar masyarakat merasa aman dan nyaman dalam membeli barang-barang menjelang hari raya,” kata Gatra.

Selain memperhatikan tanggal kadaluwarsa, kata Gatra, tim juga mencari kebenaran diskon besar-besaran yang diberikan salah satu swalayan di Denpasar. Dalam sidak tersebut tim memeriksa kebenaran diskon yang diberikan swalayan kepada pelanggan. “Selain barang kadaluwarsa, diskon yang diberikan juga harus kita ketahui. Apakah harganya dinaikkan terlebih dahulu baru di diskon atau memang toko memberikan diskon,” kata Gatra.

Terkait hasil sidak, pihaknya mengaku dari satu toko modern dan dua swalayan yang disasar semuanya hasilnya nihil. “Setelah kami cek ternyata tidak ditemukan barang kadaluwarsa yang dijual, mungkin karena mereka mulai menyadari bahwa hal terpenting yakni kepuasan pembelinya,” tandas Gatra.