Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

ITB STIKOM Bali Jawaban Kebutuhan Pasar di Era Revolusi Industri 4.0

Bali Tribune/PELANTIKAN - Usai dilantik jadi Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan foto bersama Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak (kiri) dan Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Prof. Dr. I Made Bandem, MA (kanan).

balitribune.co.id | Denpasar - Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang fokus pada perkembangan digitalisasi teknologi komunikasi dan informasi, tentu peluang dan tantangan kemajuan industri pada masa kini dan masa depan mesti bisa menjadi jawaban akan kebutuhan pasar. Era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan masifnya digitalisasi menuntut institusi dari berbagai bidang untuk mengubah cara pandang mereka. Jika institusi tidak melakukan transformasi mengikuti perkembangan zaman, cepat atau lambat institusi tersebut akan kehilangan kesempatan. Salah satu Instistusi yang kini tengah melakukan transformasi khususnya dalam bidang digitalisasi adalah Institut Teknologi Bisnis (ITB) STIKOM Bali.

Setelah melalui era digital yang kemudian masuk dalam era Revolusi Industri 4.0 maka semua kegiatan yang ada di ITB STIKOM Bali harus berpijak ke arah itu, apalagi dengan adanya perubahan status dari sekolah tingggi menjadi institut salah satunya untuk menjawab serta memfasilitasi dinamika masyarakat yang begitu cepat di era Revolusi Industri 4.0. Tentunya peluang lebih besar ketika perubahan status itu terjadi, karena itu ITB STIKOM Bali akan mengembangkan program-program studi yang sesuai dengan kebutuhan industri.

"Kami secara bertahap akan membuka prodi-prodi baru di era Revolusi Industri 4.0 yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat ataupun industri," ucap Dr. Dadang Hermawan usai dilantik menjadi Rektor ITB STIKOM Bali di Denpasar, Selasa (9/7) 

Dikatakan Dr. Dadang saat ini ITB STIKOM memiliki 4 (empat) prodi antaranya, Sistem Informasi (S1), Sistem Komputer (S1), Teknologi Informasi (S1), Manajemen Informatika (D3), namun saat ini pihaknya memiliki satu fakultas yaitu Fakultas Teknologi Informasi atau Ilmu Komputer.

"Kedepan kita akan membuka prodi-prodi baru di bawah naungan fakultas bisnis, dan tentu saja prodi baru ini yang berkaitan dengan perkembangan kondisi saat ini," sebutnya.

Berbasis teknologi informasi kedepan dijelaskan Dr. Dadang, ITB STIKOM akan membuka digital bisnis, digital perpajakan atau semua yang berbasis IT. 

"Dengan diterimanya eksistensi kami oleh masyarakat selama ini ditambah tentu saja dengan perubahan status diharapkan wawasan kita menjadi lebih luas lagi sehingga ITB STIKOM Bali juga lebih dikenal lagi hingga mancanegara," tukasnya. 

Perubahan status dari sekolah tinggi menjadi institut menurut Dr. Dadang tidak sekonyong-konyong datang begitu saja, tapi telah melalui kajian "Research Study" di internal ITB STIKOM 

Dalam kesempatan ini,  selaku Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (YWDS) Prof. Dr. I Made Bandem, MA.,  juga menambahkan, dengan hadirnya dua fakultas kedepannya, pihaknya ingin memberikan kesempatan pemerataan belajar lagi kepada masyarakat lebih luas. Jika dulu hanya fokus pada komputer dan teknologi, tapi dengan akan dikembangkannya fakultas bisnis termasuk seni di dalamnya maka kesempatan masyarakat untuk menimba ilmu di perguruan tinggi lebih terbuka lebar. 

"Kita akui selama ini minat masyarakat untuk belajar di ITB STIKOM Bali tinggi sekali. Tiap tahun dari 1.900 pendaftar kita hanya mampu menampung 1.500 saja," sebut Prof Bandem. Berangkat dari fakta yang ada inilah lantas pihaknya berusaha kembali memfasilitasi dengan membuka prodi baru. 

Sebagai pembina dan warga yayasan, dengan adanya perubahan status ini, ia menginginkan prestasi yang telah dimiliki STIKOM di bidang start up dan program lainnya bisa terus berlanjut. 

"Jangan sampai kita melupakan hal-hal yang unik ketika kita menjadi besar, kita perlu terus berkembang seiring dengan prestasi yang selama ini telah diraih," ujarnya. 

Dampak luas dengan berubahnya status, Prof Bandem berharap juga generasi muda Bali, khususnya lebih melek akan teknologi, mereka tidak bisa menghindari lagi, apalagi perkembangan Revolusi Industri 4.0 begitu cepat. 

"Literasi teknologi melalui lembaga pendidikan itu perlu, sehingga mereka tahu keuntungan serta dampak negatif dan positif daripada teknologi," katanya lagi.

Ia beranggapan dengan masuknya masyarakat ke ITB STIKOM Bali tentu akan banyak benefit yang diraih. Apalagi teknologi informasi menjadi salah satu bidang unggulan dari negeri ini, dimana lahir para enterpreneur yang berbasis IT. 

"Kelak mereka tidak lagi menggantungkan pekerjaan pada pemerintah, tapi justru menciptakan lapangan kerja yang mampu mempekerjakan teman-teman mereka," tutupnya. /uni

wartawan
Arief Wibisono
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

SOM-20, Momentum Memperkuat  Konservasi Laut dan Ketahanan Kawasan Terhadap Perubahan Iklim

balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.