Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pembelajaran Daring sebagai New Normal Sekolah di Tengah Pandemi Covid-19

Bali Tribune/ I Made Astra Winaya SPd, MPd

Oleh: I Made Astra  Winaya SPd, MPd *)

Balitribune.co.id | Pandemi Covid-19 memang sebuah ujian yang berat bagi seluruh bangsa. Menguji kemampuan semua bangsa untuk dapat mengambil hikmah dengan terus berupaya mencari solusi pada setiap masalah yang ada. Pendidikan sebagai ujung tombak dalam mewujudkan SDM yang berkualitas mendapat tantangan yang luar biasa di tengah pandemi ini karena pembelajaran secara konvensional tidak dapat dilakukan. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
 
Implikasi kebijakan tersebut mengakibatkan perubahan yang luar biasa terhadap dunia pendidikan. Seluruh jenjang pendidikan 'dipaksa' bertransformasi untuk beradaptasi secara tiba-tiba drastis untuk melakukan pembelajaran dari rumah melalui media daring (online).
 
Dalam pengimplementasian pembelajaran daring sebagai bentuk pembelajaran jarak jauh untuk siswa, wajib mengedepankan dua prinsip, yaitu: (1) Tidak membahayakan, dimana pembelajaran yang dilaksnakan secara daring tidak menciptakan lebih banyak stres dan kecemasan bagi siswa dan keluarganya, (2) Realistis, pembelajaran yang dilaksnakan guru secara dari memiliki ekspektasi yang realistis terhadap tujuan pembelajaran yang hendak dicapai (Kemendikbud, 2020).
 
Pada umumnya sistem pembelajaran daring dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru diharapkan dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda. Dalam pemberian tugas dilaksankan secara terukur sesuai dengan tujuan materi yang disampaikan kepada siswa.
 
Namun, dalam pengimplemntasiannya di lapangan terdapat banyak kendala dan problematika yang harus dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran jarak jauh melalui media daring (online), diantaranya: (1) ketimpangan teknologi antara sekolah di kota besar dan daerah, (2) keterbatasan kompetensi guru dalam pemanfaatan aplikasi pembelajaran, (3) keterbatasan sumberdaya untuk pemanfaatan teknologi Pendidikan seperti internet dan kuota, (4) relasi guru-murid-orang tua dalam pembelajaran daring yang belum integral. Kendala-kendala tersebut menjadi catatan penting bagi dunia pendidikan Indonesia yang harus mengejar pembelajaran daring secara cepat, meskipun secara teknis dan sistem belum semuanya siap.
 
Simpang siurnya informasi tetang pelaksanaan pembelajaran pada tahun ajaran baru membawa pro-kontra di tengah masyarakat. Di tengah polemik tersebut, Pembelajaran Daring (online) merupakan pradigma baru yang harus dilaksanakan dalam bidang pendidikan sebagi normal baru (new normal) di tengah kondisi pandemi. Sebagai sebuah metode, Pembelajaran daring menawarkan kegiatan pembelajaran yang efektif dalam penyampian informasi dan aman dari penularan Covid-19, karena pembelajran yang dilakukan dari tempat yang berbeda-beda. Untuk itu pembelajaran daring yang selama ini hanya sebagai konsep, sebagai perangkat teknis, hendaknya bergser menjadi cara berpikir, sebagai paradigma pembelajaran yang efektif dan efisien. Karena  pembelajaran daring bukan metode untuk mengubah belajar tatap muka dengan aplikasi digital, bukan pula membebani siswa dengan tugas yang bertumpuk setiap hari. Pembelajaran secara daring harusnya mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan dan ujungnya membentuk siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat.
 

Dalam pengimplementasian pembelajaran daring sebagai sebuah “new normal’ di sekolah hendaknya guru merancang pembelajaran daring yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya dan pemecahan masalah sehingga terbentuk pembelajaran yang bermakna. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran daring tidak terlepas dari beberapa hal berikut, diantaranya (1) keterampilan penggunaan TIK, (2) ketersedian Teknologi, (3) Mandirian belajar, (4) kedisiplinan, (5) tanggung jawab. **
*) Penulis merupakan Dosen Prodi PGSD, FKIP, Universitas Dwijendra

wartawan
release
Category

Sinergi Digital: Telkomsel, TikTok, dan GoPay Hadirkan SIMPATI TikTok

balitribune.co.id | Jakarta - Telkomsel, TikTok, dan GoPay meluncurkan SIMPATI TikTok, kartu perdana edisi khusus, Selasa (15/7) yang menjadi langkah awal sinergi tiga ekosistem digital terbesar di Indonesia untuk menghadirkan power of connectivity – konektivitas unggul yang mendorong kreativitas masyarakat, kreator, dan pelaku UMKM guna membuka lebih banyak peluang ekonomi di seluruh nusantara.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Lanjutkan Kerjasama Bantuan Hukum bagi Masyarakat Miskin

balitribune.co.id | Semarapura - Bupati Klungkung I Made.Satria melakukan penandatanganan perpanjangan Perjanjian Kerja Sama dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Cakra Eka Sudarsana, Senin (14/7). Acara tersebut berlangsung di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung turut disaksikan oleh Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra, Asisten Bupati, Para Camat serta kepala OPD terkait lainnya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Riding Bareng Honda Scoopy Velocreativity: Penuh Gaya, Warna, dan Keseruan

balitribune.co.id | Gianyar – Komunitas Honda Scoopy Bali kembali menunjukkan semangat dan kreativitasnya dalam acara bertajuk “Honda Scoopy Velocreativity” yang digelar di Astra Motor Gianyar. Acara ini menghadirkan kombinasi seru antara fashionable city touring, padel game time, dan unique Scoopy gathering yang dikemas dengan konsep penuh vibes, style, dan kejutan menyenangkan pada Sabtu (5/7).

Baca Selengkapnya icon click

Dua Putra dan Putri Kota Denpasar Lolos Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional

balitribune.co.id | Denpasar - Prestasi gemilang kembali ditorehkan anak muda Kota Denpasar. Dua orang putra-putri yang merupakan siswa dari dua SMA di Kota Denpasar, berhasil terpilih mewakili Provinsi Bali menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Nasional Tahun 2025. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.