Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Misteri Kematian Tri di Kejati Bali

Bali Tribune / Eks Kepala BPN Denpasar Tri Nugraha saat sebelum meninggal menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar.

balitribune.co.id | DenpasarDi toilet lantai II gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali, mantan orang kuat di BPN Denpasar Kota (2007-2011) dan Badung (2011-2013), Tri Nugraha (53), satu butir peluru yang tembus di dada kiri telah menghabisi riwayatnya, Senin (31/8) malam lalu.

Kematian tersangka kasus dugaan gratifikasi atas beberapa pensertifikatan tanah dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) ini masih menyimpan teka-teki walau pihak Kejaksaan mengklaim korban tewas bunuh diri. 

Keraguan itu muncul bisa dilihat dari gambaran kronologi sebelum kejadian yang dibeberkan Wakil Kepala Kejati Bali, Asep Maryono. Pada pukul 10.00 WITA, Tri bersama penasehat hukumnya mendatangi kantor Kejati Bali memenuhi panggilan penyidik untuk dimintai sebagai tersangka. Sebelum masuk ke ruang pemeriksaan, seluruh barang bawaan Tri disimpan di loker yang disediakan Kejaksaan. 

Lalu, pada Pukul 12.00 WITA, Tri meminta izin untuk sholat, ternyata kesempatan itu dimanfaatkan Tri untuk mengunjungi rumahnya yang berada di Jalan Gunung Talang, Denpasar. Setelah ditunggu cukup lama, penyidik kemudian melakukan pelacakan hingga Tri berhasil ditemukan di rumahnya. Kemudian pada pukul 16.00 WITA, Tri dibawa kembali ke Kantor Kejati Bali. 

Setelah menjalani pemeriksaan, penyidik lalu mengeluarkan penetapan penahanan. Tri Nugraha lalu menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan sesuai protokol Covid-19 sebelum ditahan di Lapas Kerobokan.

Dalam kesempatan itu, Tri juga masih diberi kesempatan untuk melaksanakan sholat Magrib dilanjutkan dengan berbuka puasa (karena tersangka sedang melaksanakan ibadah puasa sunah).

Selanjutnya, pada pukul 20.00 WITA, ketika hendak digiring ke mobil tahanan, Tri tiba-tiba minta izin ke toilet dan meminta pengacaranya mengambil tas di locker. 

Setelah menerima tas tersebut, Tri kemudian masuk ke dalam toilet. Hanya berselang 2 menit, tiba-tiba terdengar suara letusan sebanyak satu dari dalam toilet.

Polisi bersama penyidik yang berada di luar toilet kemudian langsung masuk dan menemukan Tri dalam posisi telentang bersimbah darah dengan luka tembak di dada kiri. Tak jauh dari tubuh Tri, ditemukan sebuah pistol yang tergeletak di lantai. Tri sempat dievakuasi ke RS Bros, namun, nyawanya tak bisa diselamatkan. 

Atas kejadian ini, kecurigaan adanya kelalaian pihak Kejaksaan saat memeriksa barang bawaan Tri yang tidak sesuai SOP pun muncul. Hal ini dirasakan oleh Ketua Ombusman RI wilayah Bali, Umar Al Khatab, walau tak secara tegas apakah pihak Kejaksaan melanggar SOP atau tidak. 

"Kalau lihat dari peristiwa ini bisa kita simpulkan kan yah agak longgar. Sehingga adanya peristiwa tragis ini," simpulnya seusai bertemu dengan Wakil Kepala Kejati Bali, Asep Maryono, Selasa (1/9) di kantor Kejati Bali. 

Dengan adanya peristiwa ini, Umar meminta pihak Kejaksaan untuk melakukan evaluasi dan menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran.

"Kita cuma mau mendapat informasi dari kejaksaan lah ya terkait tadi malam. Kita sudah beri masukan  ke kejaksaan terkait evaluasi SOP. Supaya kedepannya jauh lebih ketat dan disiplin. Terutama pengamanan terhadap para tersangka," katanya. 

Saat diperiksa tak ada senjata

Sementara itu, Wakajati Bali Asep Maryono mengaku pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dan pengeledahan barang bawaan dan tubuh Tri Nugraha dan penasehat hukumnya sesuai dengan prosedur. Asep begitu yakin saat pemeriksaan terhadap barang bawaan dan tubuh Tri dan penasehat hukumnya dipastikan tidak terdapat senjata. Saat proses pemeriksan di ruang penyidik juga tidak ada membawa senjata. 

"Ketika datang dipersilakan memasukan barang-barang pribadi ke loker dan dilakukan pengeledahan sebagaimana SOP dan itu tidak ada apa-apa (Pistol). Lalu yang bersangkutan didampingi PH naik ke ruang pemeriksaan," kata Asep. 

Lebih lanjut,  Asep mengatakan pihaknya tidak akan menutup-nutup peristiwa ini dan bersiap bekerjasama dengan penyidik Polda Bali supaya kasus ini menemukan titik terang.

"Kami berikan akses seluas-luasnya  kepada penyidik untuk melakukan olah TKP termasuk memberi akses seluasnya untuk juga kita mencari apa yang terjadi, bagaimana ada senjata," katanya. 

Asep mengatakan, pihaknya telah menyerahkan rekaman CCTV area lokasi kejadian. Namun, dia mengaku rekaman CCTV menuju area kamar mandi dan di dalam kamar mandi tak ada rekaman CCTV. Selain itu, 4 dari 5 penyidik Pidsus Kejati yang menangani kasus Tri sudah diperiksa oleh Polda Bali. "Bisa dipastikan seluruh CCTV sudah dikasih ke penyidik tadi malam," kata Asep.

Penghentian kasus

Sedangkan terkait kelanjutan kasus ini, Asep mengatakan dengan adanya kejadian ini sesuai peraturan hukum yang berlaku terpaksa kasus ini ditutup tim penyidik karena kekurangan alat bukti dan tersangka telah meninggal.

"Tindak pidana berhenti karena tidak cukup bukti dan yang bersangkutan meninggal dunia dan ditutup demi hukum Penyidik akan membuat nota dinas dan permohonan penghentian kasus," kata Asep. 

Asep mengatakan, kasus dugaan Tri terungkap atas temuan PPATK tahun 2017 lalu. PPATK menduga Tri melakukan gratifikasi, korupsi dan TPPU saat menjabat sebagai kepala BPN selama 6 tahun. Dari hasil penyelidikan Kejati, nilai gratifikasi dan korupsi yang dilakukan Teri senilai Rp 5,46 miliar dan nilai TPPU mencapai Rp 60 miliar.

"Itu perbuatan yang bersangkutan di dua lokasi saat jadi kepala BPN Badung dan Denpasar, Kalau TPPU tidak berhenti sebatas itu dan berlanjut dengan untuk apa dan dari mana uang-uang itu," kata dia.

Awalnya, sejumlah aset seperti 12 unit kendaraan roda dua dan 4 unit roda empat mewah, 250 hektare perkebunan karet di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, 11 aset tanah dan bangunan telah disita Kejati Bali. Namun, Asep mengatakan, 250 hektare batal disita karena berkaitan dengan sebuah koperasi.

"Setelah ditunggu-tunggu yang bersangkutan tidak menyerahkannya dan dari informasi belum clear dan clean karena masih  atas nama koperasi. Tentu kami tidak mau menerima  masalah ini, kemudian yang menawarkan lagi tanah yang di Lombok tapi itu kami tolak karena bentuk saham, yang nilai juga bersangkutan dengan perusahaan dan tidak clean atas nama yang bersangkutan," imbuh Asep.

Selanjutnya, Kejati Bali akan melakukan analisa atas sejumlah aset yang telah disita dari Tri. Analisanya berupa dilelang oleh negara atau dikembalikan kepada keluarga Tri.

Sebuah sumber menyebutkan, pihak Kejati Bali diduga lalai dalam SOP mengawal tersangka tindak pidana korupsi gratifikasi kepada PNS, Tri Nugraha, SH yang menyebabkan ia bunuh diri.  Sebab, saat tersangka dibawa ke mobil tahanan untuk ke Lapas Kerobokan, pihak kejaksaan tidak memeriksa barang - barang bawaannya.

"Kalau memang benar, senjata itu tersangka itu yang bawa sendiri, berarti ada keteledoran pihak jaksa dalam SOP.  Kenapa bisa lolos seorang tersangka membawa senjata api saat tersangka itu hendak ditahan," kata seorang sumber, Selasa (1/9).

Sumber itu mengatakan, polisi sedang selidiki asal senjata api ini. “Kalau pistol itu tersangka yang punya, kenapa bisa lolos saat tersangka dibawa ke mobil untuk ditahan. Berarti diduga ada SOP yang dilanggar oleh pihak kejaksaan. Ini yang sedang polisi selidiki," ungkapnya.

wartawan
Valdi - Bernard MB
Category

Dijadikan Tersangka Kasus Penipuan, Eks Anggota DPRD Buleleng Srisami Melawan

balitribune.co.id | Singaraja - Setelah dijadikan tersangka dan menghuni sel prodeo, eks anggota DPRD Buleleng Ni Luh Srisami melakukan perlawanan. Melalui Pengadilan Negeri (PN) Singaraja Srisami mencari keadilan dengan mengajukan gugatan. Tak tanggung-tanggung, sejumlah pihak digugat, termasuk Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi SIK MH.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Media Day Bali: DANA Komitmen Jadi Pioner Dompet Digital Aman dan Inklusif di Indonesia

balitribune.co.id | Denpasar - Mempererat  tali silaturhami  bersama  kalangan media Bali, PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA) perusahaan teknologi keuangan berbasis dompet digital yang menyediakan platform pembayaran dan layanan keuangan di Indonesia menggelar kegiatan ‘DANA Media Day Bali‘ pada Selasa (18/2).

Baca Selengkapnya icon click

Tiga Tantangan Yang Bakal Dihadapi Koster-Giri Seusai Pelantikan

balitribune.co.id | Tanggal 20 Pebruari 2025 nanti adalah tanggal bersejarah bagi Koster-Giri. Mereka berdua akan dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2025-2030 di Jakarta bersamaan dengan kepala daerah lainnya. Bagi Koster, ini merupakan kali kedua beliau duduk sebagai Gubernur Bali, sementara bagi Giri ini adalah kali pertamanya ia menjadi wakil gubernur.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jaya Negara dan Arya Wibawa Ikuti Gladi Pelantikan Kepala Daerah Serentak

balitribune.co.id | Jakarta - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa yang juga selaku Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Denpasar terpilih mengikuti Gladi Pelantikan dan Pengarahan yang dipusatkan di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Selasa (18/2).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.