Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Bali - Wali, Bali “Jalan Mula”: KemBALI

Bali Tribune / Ketut Sumarta
balitribune.co.id | BALI tiada terpisahkan dengan wali, memang. Saban detik, di tiap titik tempat yang terpilih, Bali tertata dan terajut rapi dalam untaian rangkaian dan tatanan wali, wali, dan wali. Tiada berlebihanlah bila ada Sahabat menyimpulkan sedemikian ringkas: Bali itu wali , dan wali itu adalah Bali
 
Wali berarti sederhana: Kembali - saya sangat suka menuliskan: kemBali. Dengan untaian nan rapi, wali demi wali  dari detik ke detik, dari titik ke titik tempat lain, Bali pun menuntun para putra-putri penghuninya untuk senantiasa kemBali, kemBali, dan kemBali - dengan jalan melepas kemBali, mengemBalikan. KemBali ke mana?
 
Setiap pejalan kehidupan yang berkesadaran diri paham benar: KemBali itu adalah mengayunkan langkah demi langkah berbalik menuju arah awal berangkat. Bagi para penggurat garis, kemBali tiada lain daripada menarik goresan ke arah titik awal mula guratan - lewat jalan melingkar. Itulah KemBali Sejati: menyusuri menapaki titik awal kemenjadian lewat jalan melingkar. Kenapa KemBali ke Titik Awal Kemenjadian?   
 
Hanya dengan KemBali ke Titik Awal Kemenjadian itulah seluruh perjalanan berakhir. Final. Selesai. Menjadi Sempurna. Semua Purna. Paripurna. Itulah dinamakan: Sungsang, Nyungsang .
 
Setiap pemain sepak bola sejati menghasratkan benar tampil unjuk kebolehan nan puncak di pertandingan final, bahkan berusaha dengan segenap daya menginginkan memenangkan pertandingan. Di pertandingan final itulah seluruh permainan bola-bola kehidupan dipertunjukkan, ditarikan, habis-habisan, untuk kemudian diakhiri. Dan, Bali, sejak mula awal peradaban hidupnya telah senantiasa mengingatkan para putra-putri penghuninya supaya tiada lupa mawali dengan jalan final itu: Kembali, Kembali, dan Kembali.
 
SEJAUH-JAUH kaki diayunkan, kembali ke titik kediaman semula jua, akhirnya. Sepanjang-panjang arah dituju, berhenti di tempat awal berangkat jua, akhirnya. Lantas, apakah makna bergerak, melangkah, maju, berkembang, bertumbuh, atau bahkan mengalir itu, sejatinya, bila semua ayunan langkah perjalanan berujung di awal keberangkatan pula, akhirnya?
 
Begitulah kehidupan berdaur dalam pendalaman tutur para Tetua Bali: dari tiada, lahir mengada dalam badan wadag. Lantas hidup. Bertumbuh. Bergerak. Akhirnya kembali lagi meniada, tanpa badan wadag. 
Air menguap. Lalu, mengawan. Memendung. Turun lagi menjadi hujan. Meresap ke dalam tanah untuk menyembul lagi dalam wujud air. Kemudian mengalir, mengalir, dan mengalir hingga akhirnya berakhir di Samudra Raya untuk menguap kembali, memendung, menghujan, dan begitu seterusnya berdaur. Hingga menyamudra, dan menguap kembali.
 
Adalah keniscayaan Ilmiah-Alamiah: setiap yang keluar dari Asal patut pulang kembali ke Asal. Tanpa kembali ke Asal, orang tak dapat disebut Pulang. 
Hanya manakala sudah sampai di Asal-lah kita dikatakan telah Pulang. Sebelum sampai kembali di Asal, itu dinamakan menginap, merantau. Kos. Ada pula menyebut lupa, alpa, atau bahkan tersesat.    
 
Sungguh berbeda-lah bagi dia yang senantiasa tinggal, menetap, dan berdiam di Asal: dia tiada perlu lagi Pulang. Justru karena dia tiada ke mana-mana. Justru karena dia telah senantiasa merasa cukup berdiam di ruang kediaman asalnya. Justru karena dia telah senantiasa setia menjaga Asal-nya. 
 
Begitulah Bali yang tetap Bali: dia “Jalan Mula”, setia berdiam di kediaman semula. Tetua Bali membahasakan begitu sederhana: “Ngijeng Nongos Jumah”. 
 
Setelah jauh melangkah, melingkar-lingkar, mencari ke sana kemari, tetap kembali ke awal mula keberangkatan, akhirnya. Itulah pusat seluruh arah: Diri Sendiri.
Kandik pikul alih ileh-ileh,” begitu tetua Bali mengingatkan sang pejalan yang sibuk, riuh, mencari-cari di luar Diri Sendiri. Tiada kunjung kemBali ke Dalam Diri.
 
Selamat menyempurna dalam tuntunan waktu wuku Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Sahabat, Sameton Sami. 
Semoga untaian rapi hari-hari wali: Sugihan Tenten, Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Panyekeban, Panyajaan, Panampahan, Galungan, Umanis Galungan, Ulian, Pamacekan Agung, hingga Kuningan memurnikan kemBali ruang-ruang kehidupan kita bersama. Mari tetap rawat saling urip-nguripi.
 
Rahayu selalu.
 
wartawan
Ketut Sumarta
Category

Vakum 40 Tahun, Kini Sanggar Seni Tindak Alit Banjar Sengguan Ngelawang di PKB Tahun 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Sanggar Seni Tindak Alit dari Banjar Sengguan, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, tampil apik dalam gelaran Parade Ngelawang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 pada Sabtu (12/7).

Duta Kabupaten Badung ini membawakan pertunjukan bertajuk "Nangiang Warih". Tema ini diangkat sebagai wujud penghormatan terhadap warisan leluhur dan kebangkitan kembali sekaa barong yang sempat vakum selama lebih dari 40 tahun.

Baca Selengkapnya icon click

Sekaa Gong Wira Agra Kusuma Duta GKD Kabupaten Badung Menghidupkan Sejarah Desa Blahkiuh di PKB 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Sejarah Desa Blahkiuh di Kecamatan Abiansemal, Badung, menggema di Pesta Kesenian Bali ke XLVII tahun 2025 lewat penampilan Sekaa Gong Wira Agra Kusuma, Desa Blahkiuh di panggung terbuka Ardha Candra, Art Center, Denpasar, pada Sabtu (11/7). Sekaa Gong Kebyar Dewasa (GKD) duta Kabupaten Badung dalam penampilannya berada satu panggung dengan Sekaa Gong Duta Kabupaten Buleleng.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Hari Koperasi ke-78, Pemkot Denpasar Komitmen Perkuat Ekonomi Kerakyatan

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Koperasi (Diskop) UMKM Kota Denpasar memperingati Hari Koperasi ke-78 dengan menggelar apel peringatan pada Sabtu (12/7) di kantor setempat.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara Kepala Dinas Koperasi UMKM Kota Denpasar, Dr. I Dewa Made Agung, SE., M.Si., dan dihadiri oleh perwakilan Dekopinda Kota Denpasar serta seluruh staf dinas.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Wisman India dan Tiongkok Menunjukkan Tren Positif ke Bali

balitribune.co.id | Mangupura - Selama periode Januari hingga Juni 2025, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melayani 62 rute, baik domestik maupun internasional yang dilayani 51 maskapai. Berdasarkan data kedatangan penumpang internasional, warga negara asing (WNA) asal Australia masih mendominasi dengan total 777.913 orang, diikuti India sebanyak 307.638 orang, dan Tiongkok 275.394 orang. 

Baca Selengkapnya icon click

Libur Sekolah Ditengah Cuaca Ekstrem, Kunjungan di Pantai Pandawa Meningkat

balitribune.co.id | Badung - Momen libur sekolah pada Juli 2025 ini dimanfaatkan untuk berwisata di sejumlah destinasi favorit di Bali. Kendati libur sekolah kali ini ditengah cuaca ekstrem, tidak menyurutkan niat para orangtua mengajak anak-anaknya menghabiskan waktu liburan di tempat-tempat wisata. Salah satunya destinasi populer di kalangan wisatawan asing dan domestik seperti Daya Tarik Pantai Pandawa yang berada di Kabupaten Badung. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.