balitribune.co.id | Bangli - Berbagai terobosan dilakukan Perumda Air Minum Tirta Danu Amerta. Salah satunya yakni lakukan survai untuk mengetahui kepuasan pelanggan atas layanan. Untuk kegiatan survai menggandeng perguruan tinggi Stiki Indonesia. Tim survai juga lakukan reklasigimasi pelanggan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Amerta Bangli, Dewa Gede Ratno Suparso Mesi, Rabu (15/12/2021). Kata Dewa Suparso Mesi survei dilakukan untuk menjawab segala tuntutan dari pelanggan. TEntu hasil survai nantinya akan menjadi acuan dalam meningkatkan layanan. "Kami melakukan survei kepuasan pelanggan serta survei ulang status pelanggan. Survei ulang sejatinya untuk mengakuratkan data di kantor dan lapangan," ujarnya.
Dalam proses pelaksanaan setidaknya ada 38 orang mahasiswa yang terlibat sebagai petugas survei. Para mahasiswa ini juga akan didampingi petugas dari Perumda. Survei pertama diawali di wilayah Kecamatan Susut. Kemudian disusul Kecamatan Tembuku, Kecamatan Kintamani dan Kecamatan Bangli. “Kegiatan ini akan berlangsung hingga 30 Desember mendatang, namu bisa saja lewat batas waktu karena melihat situasi di lapangan " ungkap mantan kontraktor ini.
Pihaknya berharap para pelanggan bisa memberikan informasi atau penjelasan pada para petugas survei. Jumlah pelanggan di Kecamatan Bangli sebanyak 9.272 pelanggan, Kecamatan Tembuku ada 4.153 pelanggan, Kecamatan Susut, 3.168 pelanggan, Kecamatan Kintamani, 4.125 pelanggan. "Sejauh ini pelanggan terbanyak di Kecamatan Bangli, maka untuk survai dilakukan paling akhir," ujarnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Stiki Indonesia Ida Bagus Ary Indra Iswara mengatakan, terlibatnya mahasiswa ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat. Para mahasiswa yang terlibat dari beberapa semester dari dua jurusan. "Kegiatan ini juga bisa menjadi media untuk mengimplementasi ilmu yang didapat di kampus," sambungnya.
Disinggung terkait rentan waktu pelaksanaan survei, IB Ary menyebutkan jika melihat situasi di lapangan sangat ini kemungkinan perlu waktu tambahan. Cuaca hujan dapat menghambat proses survei di lapangan. "Kalau belum tuntas, waktu untuk survei bisa diperpanjang. Namun kami berusaha proses bisa selesai sesuai jadwal,” sebutnya.