
balitribune.co.id | Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS), sebuah lembaga di bawah Kementerian Transportasi Malaysia melakukan Demonstrasi Anti-lock Braking System (ABS) Sepeda Motor bersamaan dengan Pertemuan Pejabat Senior Transportasi (STOM) ASEAN ke-54 yang diadakan di Bali.
MIROS sebagai Pusat Keselamatan Jalan ASEAN menyelenggarakan demonstrasi bekerja sama dengan mitra keamanan kendaraannya yang terdiri dari Kemitraan Sepeda Motor ABS, Global NCAP, dan Kemitraan Stop The Crash.
Tujuan dari demonstrasi adalah untuk menunjukkan kepada para pimpiman ASEAN STOM tentang manfaat dan efektivitas teknologi anti-lock braking system untuk menghindari kecelakaan serta meminimalkan cedera serius jika terjadi kecelakaan.
Di ASEAN , hampir setengah dari kematian di jalan terkait dengan penggunaan sepeda motor. Oleh karena itu, intervensi khusus terhadap sepeda motor sangat dibutuhkan untuk membantu mengatasi tantangan keselamatan sepeda motor ini Efektivitas Sepeda Motor ABS . Pasar sepeda motor di ASEAN masih terus berkembang, sepeda motor berkapasitas kecil (di bawah 250cc) mendominasi pasar. Meskipun dianggap rentan, sepeda motor tetap menjadi moda transportasi paling populer karena harga, penghematan bahan bakar,dan keunggulan ukurannya.
Terlepas dari popularitasnya, pengendara sepeda motor rentan karena kurangnya perlindungan dibandingkan dengan penumpang mobil. Berdasarkan kurangnya perlindungan ini, sangat penting untuk memfokuskan semua upaya pada teknologi penghindaran kecelakaan untuk meningkatkan keselamatan pengendara sepeda motor.
ABS sepeda motor adalah salah satu teknologi keselamatan sepeda motor paling efektif yang tersedia hingga saat ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa sepeda motor yang dilengkapi dengan teknologi tersebut mampu mengurangi 26-33% kejadian kecelakaan mengurangi lebih dari 30% kematian, dan 20% cedera pengendara.
Direktur Jenderal Miros, Dr Khairal Anwar Abu Kassim, menuturkan menurut Global Status Report on Road Safety yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2018, hampir 1,35 juta jiwa hilang setiap tahun karena kecelakaan jalan di seluruh dunia. Di ASEAN, hampir setengah dari kematian di jalan terkait dengan penggunaan sepeda motor. Oleh karena itu, intervensi khusus terhadap sepeda motor sangat dibutuhkan untuk membantu mengatasi tantangan keselamatan sepeda motor ini Efektivitas Sepeda Motor ABS .
“Melalui studi terbaru,MIROS dan mitranya menemukan bahwa ada permintaan konsumen yang besar untuk sepeda motor ABS di ASEAN. Survei menunjukkan bahwa 75% responden percaya bahwa semua sepeda motor harus dilengkapi dengan ABS. Selain itu, hampir 80% responden mendukung peraturan ABS sepeda motor yang akan diperkenalkan di seluruh ASEAN, dengan sebagian besar mendukung peraturan tersebut segera diterapkan atau dalam lima tahun ke depa,” ungkap Anwar Abu Kasim