
balitribune.co.id | Kuta - Hari raya keagamaan membawa berkah bagi perajin hiasan atau pernak pernik Lebaran. Pasalnya, pernak pernik Lebaran kerap digunakan untuk menghiasi ruangan di dalam rumah, perkantoran maupun di pusat perbelanjaan atau mal. Kehadiran nuansa Lebaran melalui pernak pernik yang dipasang pengelola pusat perbelanjaan diyakini dapat menghibur para pengunjung.
Hal ini pun membawa berkah bagi perajin hiasan Lebaran yang ada di kawasan wisata Kuta Kabupaten Badung. Salah satu perajin pernak pernik hiasan Lebaran, Farida mengakui permintaan pada hari raya tahun 2023 ini cukup ramai. Pihaknya dibantu dua orang tenaga kerjanya membuat pernak pernik Lebaran.
Dalam sehari membuat lebih dari 500 hingga 1.000 buah hiasan khas Lebaran. "Dari beragam jenis hiasan Lebaran yang dijual, kini yang tersisa hanya ketupat dan beduk yang menjadi barang pajangan atau display," katanya di Kuta, Badung beberapa waktu lalu.
Farida yang meneruskan usaha ayahnya ini, berharap usahanya semakin membaik seiring meredanya kasus pandemi Covid-19 dan membawa berkah saat perayaan Lebaran tahun depan. Ia mengakui omset usahanya saat momen Lebaran kali ini lebih baik dibandingkan hari raya tahun lalu karena masih dalam kondisi pembatasan kegiatan masyarakat imbas pandemi Covid-19.
Namun ia enggan untuk menyebutkan omset yang didapat dari hasil penjualan pernak pernik pada momen Lebaran tahun ini. "Harga hiasan Lebaran masih terjangkau mulai Rp 25 ribu untuk ketupat ukuran terkecil dan miniatur bedug mulai harga Rp 350 ribu," sebut Farida.
Kendati tergolong usaha musiman, hiasan Lebaran tetap di pajang di pinggir jalan di kawasan Kuta yang turut menarik perhatian wisatawan. Pusat perbelanjaan di Kuta, Badung pada Senin (24/) tampak masih memajang dekorasi Lebaran di area pusat perbelanjaan yang menjadi daya tarik pengunjung untuk berfoto dengan latar hiasan Lebaran.