Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Denpasar Mengalami Peningkatan Jumlah Transaksi Minuman Tradisional

Bali Tribune / ILUSTRASI (ist)

balitribune.co.id | Denpasar - Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya rempah, sehingga jenis dan cita rasa makanan dan minuman Indonesia sangat beragam. Melimpahnya rempah-rempahan di Tanah Air, mendorong masyarakat terdahulu berkreasi meramu minuman herbal tradisional atau jamu yang diharapkan dapat menyembuhkan tubuh dari penyakit hingga menjaga kesehatan dengan harga lebih ekonomis. 

Telah dipercaya sejak lama karena khasiatnya bagi sistem imun, minuman herbal tradisional seperti jamu kembali 'naik daun' pada awal tahun 2020 tepat pada saat Covid-19 merebak di Indonesia. Hingga kini minuman herbal tradisional seperti wedang uwuh menjadi kebutuhan harian masyarakat Indonesia untuk menjaga kekebalan tubuh. 

Data internal Tokopedia menunjukkan, masyarakat di wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Semarang, Kota Denpasar, Kota Cirebon, dan Kota Kediri tercatat sebagai beberapa kota dengan peningkatan jumlah transaksi minuman tradisional tertinggi dengan jumlah kenaikan rata-rata lebih dari 1,5 kali lipat selama semester I 2023 dibandingkan semester I 2022.

Sementara di sisi lain, kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi minuman herbal tradisional seperti jamu dan wedang juga turut didorong oleh rekomendasi link produk di media sosial yang dibagikan oleh influencer atau metode pemasaran digital.

Rizky Juanita Azuz, Kepala Divisi Corporate Affairs Tokopedia dalam siaran persnya, Senin (4/9) mengungkapkan, menurut data, jumlah transaksi jamu serta wedang melalui toko daring ini meningkat lebih dari 2 kali lipat pada periode semester I 2023 dibanding periode sama di tahun 2022.

Melihat kebiasaan masyarakat Indonesia menyukai minuman yang terbuat dari bahan alami dan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan pun menginspirasi pelaku usaha seperti Ayu Budiyanti dan Guido Prakoso membangun bisnis ramuan tradisional yang kaya rempah alam. Pelaku usaha, Ayu Budianti sejak awal mengaku tidak menyukai konsumsi obat-obatan kimia sintetis saat sakit. 

Dibanding minum obat, pihaknya lebih terbiasa mengonsumsi ramuan herbal karena dipercaya tidak memiliki efek samping yang buruk bagi tubuh. Kebiasaan ini akhirnya mendorong untuk memproduksi minuman tradisional berbahan alami dan berkualitas pada 2016. "Untuk memberikan kualitas dan rasa khas rempah Indonesia, saya menggunakan bahan baku hampir 100% asli lokal, termasuk pada kemasan. Sebagai contoh, bahan baku yang digunakan seperti lemon, bunga telang, dan daun mint dipasok langsung dari petani lokal Bandung. Sementara itu, jahe merah yang digunakan diproduksi petani lokal," jelasnya. 

Ia berharap, ramuan alami secara tradisi digunakan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan pemulihan. Harapannya ramuan alami bisa menjadi solusi modern untuk masyarakat yang membutuhkan pilihan dari herba dan rempah alami. Sehingga turut memberdayakan puluhan petani dan supplier lokal di seluruh Indonesia.

Guna memperluas pasar, ia pun menggunakan penjualan di toko daring. 

"Saya mendapatkan pembeli di luar Pulau Jawa. Papua dan Aceh adalah tujuan pengiriman produk terjauh yang berhasil kami jangkau. Bahkan, kami mendapatkan banyak pelanggan loyal dan meraup omzet dengan rata-rata hingga ratusan juta per bulannya,” ungkap Ayu yang telah memberdayakan puluhan perempuan yang termarjinalkan secara finansial di urban area kawasan produksi.

Pelaku usaha lainnya, Guido Prakoso mengatakan bahwa budaya minum jamu atau ramuan tradisional di era modern secara perlahan tergerus. Sehingga mengalami tantangan dalam meningkatkan ketertarikan untuk mengonsumsi ramuan herbal, khususnya kepada konsumen milenial. 

“Melihat hal ini, kami memiliki misi untuk melestarikan minuman tradisional agar tak dilupakan anak muda Indonesia. Kami pun melakukan riset yang memakan waktu selama 1,5 tahun ketika memproduksi wedang uwuh," ucap Guido.

Demi cita rasa wedang yang khas, Guido pun mengaku sangat selektif dalam memilih rempah yang digunakan. “Strategi kami adalah memfilter risiko besar dengan cara langsung berpindah supplier jika rempah yang kami terima ternyata tidak berkualitas,” jelasnya. 

Ia mengaku, agar dapat terus melanjutkan misinya untuk melestarikan minuman tradisional khas Indonesia dengan memperluas pasar berjualan di toko daring.

"Dampaknya, transaksi berhasil meningkat hingga rata-rata 5 kali lipat. Selain itu, sejak berjualan online sudah melakukan pengiriman terjauh hingga ke Wamena dan Pulau Halmahera," ungkapnya.

wartawan
YUE
Category

Tiga Desa di Buleleng Raih Trisakti Tourism Award 2025

balitribune.co.id | Singaraja - Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali meraih penghargaan skala nasional. Kali ini penghargaan diterima dari sektor pariwisata. Tiga Desa Wisata di Kabupaten Buleleng menerima penghargaan Trisakti Tourism Award. Tiga Desa tersebut ialah  Desa Les Kecamatan Tejakula, Desa Sudaji Kecamatan Sawan, dan Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Komit Lestarikan Budaya, Astra Motor Bali Dukung Tradisi Mesuryak

balitribune.co.id | Denpasar –Turut mendukung pelestarian budaya lokal, Astra Motor Bali mengambil bagian dalam tradisi Mesuryak yang digelar meriah di Desa Adat Bongan, Kecamatan Tabanan, Bali. Tradisi ini dilaksanakan setiap Rahina Saniscara Kliwon Kuningan atau Hari Raya Kuningan sebagai simbol cinta kasih dan penghormatan kepada leluhur.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dinas Koperasi UKMP Badung Gelar Jumat Ceria, Wadah Strategis Fasilitasi Pemasaran Produk UMKM

balitribune.co.id | Mangupura - Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskop UKMP), kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lewat kegiatan Jumat Ceria.

Acara ini digelar di Lapangan Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Jumat (9/5), sebagai sarana strategis untuk memfasilitasi pemasaran produk-produk UMKM lokal.

Baca Selengkapnya icon click

BPJS Ketenagakerjaan Karangasem Serahkan Santunan Kematian Kepada Ahli Waris Pekerja Kontrak Senilai Rp 55 Juta

balitribune.co.id | Amlapura - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Karangasem Amlapura dan Wakil Bupati Karangasem memberikan secara simbolis santunan Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp 55 juta kepada ahli waris I Nengah Suarni, seorang pekerja kontrak di Dinas Lingkungan Hidup Karangasem yang juga beraktivitas sehari-hari sebagai petani, meninggal dunia pada Rabu (19/3/2025) akibat tertimpa

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.