
balitribune.co.id | Gianyar - Tujuh ribu lebih Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Gianyar, kini ikut uring-uringan. Menyusul kegundahan CPNS atas keputusan pusat yang mengundurkan jadwal pengangkatan. Ironis, sebagian Calon P3K sudah nekat berspekulasi dengan mohon kredit lebih awal.
Kegundahan para pegawai dengan status sahnya diundur ini, memang menjadi keputusan pusat. Namun kondisi psikis mereka dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerjanya. Ujung-ujungnya pemerintahan di daerah kena getahnya. Potensi perubahan perilaku kinerja ini pun diantisipasi kalangan Dewan Gianyar. Pimpinan OPD pun diharapkan ikut mengantisipai situasi ini.
Ketua Komisi IV DPRD Gianyar, Putu Pebriantara, Senin (10/3), mengakui dengan diundurnya pengangkatan CPNS dan CP3K ini tentunya akan berpengaruh pada psikis. Mengantisipasi itu, pihaknya berharap rutinas penilaian kinerja pegawai menjadi kuncinya.
"Ini harus diperhatikan, karena dampaknya adalah pelayanan publik. Kami dari komisi IV DPRD akan pantau perkembangannya. Jika kami temukan pegawai yang tidak disiplin, kami ada rekomendasi untuk itu," ungkapnya.
Disebutkan, dengan jumlah CP3K yang mencapai 7.005, bukanlah angka yang sedikit. Dan bahkan banyak yang menjadi ujung tombak pelayanan di masyarakat. Namun, ditegaskan bahwa sebelum diangkat menjadi P3K mereka tetap berstatus sebagai pegawai kontrak maupun pegawai honor. Sehingga mereka masih mendapatkan haknya seperti biasa.
Bahkan untuk CPNS, bandingnya, banyak yang sudah mengundurkan diri di swasta karena lolos CPNS. Sehingga dalam jeda penundaan ini, mereka nyaris nihil pendapatan. Karena itu, pihaknya berharap agar CPNS maupun P3K tetap berpikiran positif.