
balitribune.co.id | Amlapura - Guna mendukung penyediaan dan ketahanan pangan, Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata (Gus Par) dalam 100 hari kerjanya mengambil langkah cepat untuk memanfaatkan potensi alam dan laut di Desa Seraya Barat, Seraya Tengah dan Seraya Timur untuk dioptimalkan bagi pertanian dan perikanan.
Selasa (18/3) Bupati Gus Par bersama Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta dan Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah serta masyarakat setempat, melaksanakan Gerakan Penanaman Bersama Tanaman Mete seluas 5 Hektar di Kelompok Tani Ancak Lestari, di Banjar Dinas Tanah Barak, Desa Seraya Timur, dan panen jagung lokal Seraya dan Jagung Hybrida serta mengunjungi Koprasi Mina Sari Dewata, di Banjar Dinas Batu Kori, Desa Seraya Timur.
Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata dalam kesempatan itu menyampaikan, penanaman pohon mete tersebut selain bertujuan untuk peremajaan pohon yang umurnya sudah puluhan tahun, juga sebagai upaya untuk meningkatkan populasi mete sekaligus untuk meningkatkan produksi atau hasil pertanian mete plus sebagai upaya menghijaukan kembali wikayah Desa Seraya Timur dengan menanam jenis tanaman produktif yang memiliki nilai ekonomis tinggi bagi petani.
“Untuk di Karangasem sendiri, total luas lahan tanaman mete sekitar 6.270,24 Hektar dengan total produksi mencapai 1.709,48 Ton pertahun. Nah dengan gerakan penanaman pohon mete ini kita harapkan produksi mete di Karangasem bisa meningkat lagi,” tegas Bupati Gus Par. Dari luasan lahan tersebut, tanaman yang belum menghasilkan 634,81 Hektar, yang sudah menghasilkan sebanyak 5.089,02 Hektar dan yang tidak menghasilkan sebanyak 546,41 Hektar, dan inilah yang menurutnya perlu dilakukan peremajaan kembali.
Sebaran tanaman jambu mete di Kecamatan Kubu seluas 4.649,24 Hektar dengan hasil produksi mencapai 498,00 Ton, Kecamatan Abang seluas 1.411,00 Hektar dengan hasil produksi 204,50 Ton dan Kecamatan Karangasem seluas 210,00 Hektar dengan jumlah produksi 6,98 Ton pertahun.
Sementara untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo dalam menjaga ketahanan dan ketersediaan pangan, khususnya mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, Gus Par juga melaksanakan panen jagung lokal seraya dan jagung hibrida. “Sekaligus kita ingin mengangkat jagung seraya yang hanya ada di seraya sebagai salah satu pangan lokal yang patut dikembangkan karena memiliki keunikan dari segi rasa dan bisa disimpan sampai lebih dari 10 tahun,” cetusnya.
Masyarakat seraya sudah dari turun temurun membudidayakan jagung ini, bahkan dulu jagung sebagai makanan pokok sumber karbohidrat masyarakat setempat. Untuk luas lahan jagung di Desa Seraya Sendiri saat ini mencapai 157,35 Hektar, dengan luas panen 366,11 Hektar dengan produksi 1.148,13 Ton pertahun dan provitasnya mencapai 31,36 Kw/ Hektar. Sementara untuk total luasan lahan jagung di Kabupaten Karangasem berdasarkan data tahun 2024 yakni luas tanam 2.896,13 Hektar, total luas panen 3.396,22 Hektar, total produksi 11.936,05 Ton pertahun dan total provitas 35,14 Kw/ Hektar.
Dalam kesempatan itu, Bupati Gus Par juga mengunjungi Koprasi Mina Sari Dewata, di Banjar Dinas Batu Kori, Desa Seraya Timur, untuk memantau efektivitas bantuan pemerintah dalam mengatasi over produksi ikan dimusim2 tertentu, “Kita mengecek efektifitas Cold Storage Portable dengan kapasitas 10 ton dan tempat pemindangan ikan yang merupakan bantuan dari kementrian KKP RI. Dan Tahun 2025 kita sudah usulkan kembali sarana prasarana perikanan tangkap serta penataan kampung nelayan maju di Seraya Timur, Tianyar dan Manggis,” tuntasnya.
Untuk diketahui, jumlah kelmpok nelayan di Desa Seraya Seraya Timur yakni 14 kelompok, sementara jumlah nelayan di Kecamatan Karangasem sebanyak 1.277 orang dan jumlah kelompok nelayan se Kabupaten Karangasem 240 kelompok dengan total jumlah nelayan di Kabupaten Karangasm 5.136 orang.