
balitribune.co.id | Mangupura - Kalangan DPRD Badung mendukung penuh rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melakukan pengadaan dan pemasangan kamera pengawas atau CCTV analitik di kawasan wisata di Kabupaten Badung.
Dewan bahkan tak mensoalkan anggaran Rp 34 miliar untuk pembelian kamera pengawas itu. Hanya saja legislator Badung mengingatkan kamera CCTV nantinya tak sebatas dipasang, tapi harus disertai dengan anggaran pemeliharaan yang layak sehingga bisa berfungsi secara maksimal.
Hal itu disampaikan anggota Komisi I DPRD Badung I Wayan Puspa Negara.
Menurutnya pemasangan CCTV sangat penting, selain untuk tujuan keamanan CCTV juga memiliki fungsi penting lainnya terutama untuk menunjang kenyamanan masyarakat dan dunia pariwisata di Kabupaten Badung.
"Kami mendukung penuh proyek senilai Rp 34 miliar tersebut sebagai langkah memperkuat sistem keamanan di kawasan-kawasan wisata ," ujarnya, Minggu (6/4).
Puspa yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung ini menilai teknologi analitik sangat dibutuhkan di destinasi unggulan seperti Seminyak, Legian, Kuta (Samigita), Kedonganan, hingga Tuban yang rawan terjadi aksi copet, jambret, scamming, dan tindak kriminalitas lainnya.
Demikian halnya kawasan yang kini berkembang sebagai destinasi akomodasi sehingga membutuhkan sistem keamanan berbasis teknologi, seperti di Kuta Selatan, yakni Muaya, Labuan Sait, Padang-Padang, Nyang-Nyang, Suluban, Balangan, Melasti, Pandawa, Timbis, Sawangan, Geger, hingga Tanjung Benoa serta Teluk Benoa.
“Pariwisata tidak hanya bicara keindahan dan fasilitas, tapi juga jaminan rasa aman," kata Puspa.
Sektor keamanan dan kenyamanan, lanjut dia merupakan syarat mutlak dari sebuah destinasi.
"Dunia pariwisata sangat diperlukan unsur facilities, security, safety, dan service sebagai faktor yang sangat esensial demi menunjukkan kualitas sebuah destinasi,” tegasnya.
Namun ia mengingatkan teknologi CCTV analitik yang akan dirancang harus untuk terhubung langsung dengan pihak kepolisian dan perangkat keamanan desa adat setempat. Dengan begitu potensi gangguan bisa direspons lebih cepat dan efisien.
Politisi asal Legian ini pun mengingatkan pengadaan perangkat tidak berhenti sebatas pemasangan, tetapi juga harus disertai dengan penyediaan anggaran pemeliharaan yang layak. Pasalnya, banyak perangkat pengawas tidak berfungsi maksimal karena kurangnya perawatan.
“Harapan saya CCTV analitik ini kelak dapat dimanfaatkan secara efektif dan produktif dalam memitigasi keamanan dan kenyamanan masyarakat," tukasnya.
Diketahui Pemkab Badung saat ini tengah merancang pengadaan dan pemasangan CCTV dengan total anggaran Rp 34 miliar pada tahun 2025.
CCTV tersebut nantinya akan dipasang di kawasan wisata, tempat-tempat rawan dan strategis lainnya.