Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

IPSI Bali: Jaga Persaudaraan dalam Keberagaman di Bali

ikatan pencak silat indonesia
Bali Tribune / IPSI BALI - foto bersama IPSI BALI usai tatap muka dengan Polda Bali di Pamela Super Lounge, Renon, Denpasar, Minggu (25/5) malam.

balitribune.co.id | Denpasar - Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Daerah Bali menyatakan, menjaga persaudaraan dalam keberagaman di daerah Bali. Kepastian ini disampaikan langsung Ketua Harian IPSI Bali I Bagus Jagra Wibawa, SH dalam acara tatap muka dengan Polda Bali dengan tema "Peran IPSI dalam mewujudkan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Damai" di Pamela Super Lounge alamat Jalan Tukad Yeh Aya, Renon, Denpasar, Minggu (25/5) malam. 

"IPSI Bali dan semua perguruan merasa bangga dalam dalam acara ini. Semua perguruan di Indonesia memiliki peran dalam kemerdekaan. Masing masing filosofi di setiap perguruan yaitu nasionalis. Kalau sudah di Bali, kita adalah orang Bali. Tidak ada tentang penduduk pendatang atau perguruan dari luar. Di Bali tidak ada perseteruan antar perguruan. Kejadian di luar, ya di luar. Kalau sudah jadi orang Bali, maka harus jaga keamanan dan kenyamanan di Bali. Ya, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung," ujarnya.

Sementara Kasubdit IV Direkorat Intelkam Polda Bali AKBP Gede Dartiyasa, S,.Sos, MH mengatakan, Bali sangat berbeda dengan daerah lain yang ada di Indonesia karena Bali hanya mengandalkan sektor pariwisata. Jadi, Bali tidak hanya tertib dan aman. Tetapi Bali sangat membutuhkan juga kenyaman. Untuk itu, ia mengajak kepada semua pihak untuk ikut menjaga Bali. 

"Di Bali perlu aman, tertib dan nyaman. Bali hanya punya satu, yaitu sektor pariwisata saja jadi Bali harus nyaman. Kami ajak semua elemen untuk ikut jaga kenyamanan di Bali. Datang ke Bali harus adaptasi dan jaga persaudaraan. Pencak silat tunjukkan prestasi, bukan untuk menyerang dan menjatuhkan orang.

Polda Bali harap IPSI ikut berperan jaga kedamaian, ketertiban, keamanan dan kenyamanan di Bali," imbuhnya.

wartawan
RAY
Category

Barong Brutuk Terunyan Diusulkan Jadi WBTB

balitribune.co.id | Bangli - Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli tahun ini mengusulkan satu unsur budaya untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTB) Indonesia. Adapun yang diajukan adalah tarian Barong Brutuk,  Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Akhir 2025 TPA Suwung Tutup Permanen, Mulai 1 Agustus Tidak Terima Sampah Organik

balitribune.co.id | Denpasar - Terhitung mulai 1 Agustus 2025, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Sarbagita Suwung tidak lagi menerima kiriman sampah organik. Selanjutnya, TPA seluas 32,4 hektare ini akan ditutup secara permanen pada akhir Desember 2025. Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam siaran pers pada Rabu (30/7).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Menjaga Warisan Budaya Dunia Jatiluwih

balitribune.co.id | Dalam beberapa tahun belakangan ini, eksistensi Jatiluwih sebagai warisan budaya dunia terus menjadi perbincangan dari berbagai kalangan karena ditengarai  adanya pembangunan fisik yang semakin masif. Pesatnya pembangunan tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang mengunjungi kawasan Jatiluwih.

Baca Selengkapnya icon click

Kapal Tanker Pertamina Diduga Bocor, Bencana Lingkungan Mengintai

balitribune.co.id | Singaraja – Kondisi kapal tanker Floating Storage Ofloading (KSO) Cinta Natomas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang sedang tambat di Pelabuhan Celukan Bawang semakin mengkhawatirkan. Kapal yang memuat limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) akibat endapan minyak mentah itu diduga mengalami kebocoran.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.