
balitribune.co.id | Denpasar - Bali telah menjadi magnet global bagi pencari makna, keheningan batin, dan pengalaman spiritual yang otentik. Namun, di balik derasnya arus spiritual tourism, muncul pertanyaan mendasar: apakah Bali akan terus menjadi pelaku utama yang menjaga nilai-nilai luhur, atau akan tergerus menjadi sekadar latar eksotis dari panggung budaya luar?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, beberapa pakar dan tokoh spiritual Bali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Masa Depan Yoga Wellness Bali" di Ashram Gandhi Puri Chhatralaya, Denpasar.
Dalam FGD tersebut, dibahas tentang pentingnya memperkuat kearifan lokal dan kapasitas lokal dalam mengembangkan Yoga Wellness di Bali. Bali tidak boleh hanya menjadi "lokasi", tetapi harus tampil sebagai "subjek" aktif dalam gerakan kesadaran global.
Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa langkah strategis akan dilakukan, antara lain:
- Membangun pusat pendidikan Yoga Wellness yang berbasis tradisi dan berwawasan global
- Mengembangkan program pelatihan untuk pelatih lokal bersertifikat
- Membangun pusat retreat dan ashram berstandar internasional yang fokus pada transformasi batin
- Mengembangkan branding Yoga Wellness Bali yang menegaskan jati diri lokal dan keunikan spiritualitas Nusantara.