
balitribune.co.id | Amlapura - Kabupaten Karangasem saat ini tengah mengalami krisis murid atau siswa. pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026, hampir sebagian besar Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Karangasem mengalami kekurangan murid baru atau jumlah murid baru yang mendaftar dan melakukan pendaftaran ulang masih jauh dari jumlah kuota yang didaftarkan oleh sekolah di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Pusat.
Bahkan, banyak sekolah dasar yang tahun-tahun sebelumnya biasa mendapatkan murid baru dua hingga tiga kelas, saat ini hanya mendapakan dua hingga delapan orang murid baru saja atau kurang dari 10 murid baru. Salah satunya di SD Negeri 10 Karangasem.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak sekolah, mulai dari sosialisasi ke tengah masyarakat di banjar, dusun atau lingkungan di dekat sekolah tersebut, hingga membuat MoU dengan SD Negeri 6 Karangasem. Namun, orang tua siswa di lingkungan sekolah tersebut masih banyak yang menyekolahkan anak mereka ke sekolah lain.
“Dari penjelasan pihak sekolah, berbagai upaya telah dilakukan mulai dari sosialisasi hingga menandatangani MoU dengan SD 6 Karangasem agar tidak menerima pendaftaran siswa dari dua lingkungan atau dusun dekat SD Negeri 10 Karangasem,” ungkap Ni Komang Suardani, salah satu Pengawas Sekolah, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Karangasem kepada awak media di SD Negeri 10 Karangasem, Selasa (8/7).
Padahal pihak SD Negeri 6 Karangasem sendiri sudah melaksanakan MoU tersebut dengan tidak menerima pendaftaran siswa dari Lingkungan Belong dan Karangtebu, namun pihak sekolah sendiri tidak mengetahui kemana warga di dua lingkungan tersebut menyekolahkan anak mereka. Komang Suardani menjelaskan, tidak hanya dialami oleh SD Negeri 10 Karangasem, hampir seluruh sekolah dasar di Karangasem mengalami kekurangan murid baru.
Berdasarkan data yang diperolehnya dari laporan masing-masing kepala sekolah, diketahui jika SD Negeri 10 Karangasem hanya mendapatkan 2 orang murid baru, SD Negeri 8 Subagan juga hanya mendapatkan 2 orang murid baru, SD Negeri 5 Padangkerta juga memperoleh hanya 2 orang murid baru saja, SD Negeri 5 Seraya mendapatkan 5 orang murid baru, SD Negeri 2 Pertima mendapatkan 4 orang murid baru, SD Negeri 2 Subagan mendapatkan 6 orang murid baru, SD Negeri 8 Karangasem mendapatkan 5 orang murid baru, SD Negeri 3 Tumbu mendapatkan 6 orang murid baru, SD Negeri 3 Seraya Timur mendapatkan 3 orang murid baru, SD Negeri 2 Tegalinggah mendatapkan 5 orang murid baru, dan SD Negeri 3 Padangkerta hanya mendapatkan 7 orang murid baru.
Data tersebut adalah SD Negeri di Kecamatan Karangasem dan belum termasuk SD Negeri di 7 Kecamatan lainnya, bahkan di Kecamatan Bebandem, SD Negeri 6 Buana Giri tidak mendapatkan siswa baru sama sekali. Sementara dari seluruh sekolah dasar di Karangasem, hanya SD Negeri 1 Karangasem saja yang menolak sebanyak 14 orang murid baru, karena jumlah kuota 110 orang murid baru telah terpenuhi sesuai dengan Dapodik. Diduga krisis siswa ini juga terjadi akibat minimnya jumlah anak usia sekolah di tahun ajaran 2025/2026 ini.