
balitribune.co.id | Negara - Dunia medis di Kabupaten Jembrana berduka. Seorang tenaga medis ditemukan tak bernyawa di salah satu ruang operasi di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Jembrana. Kejadian tragis ini sontak viral di media sosial setelah pihak rumah sakit menyampaikan ucapan belasungkawa.
Tenaga medis yang meningga saat bertugas tersebut diketahui merupakan seorang perawat laki-laki berinisial ZPB (24). Kapolsek Kota Jembrana, IPDA Ngurah Agus Dwi Widiatmika pada Senin (18/8) membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di ruang operasi Sabtu (16/8) sekitar pukul 06.30 WITA. Menurutnya, korban yang akrab dengan rekan sejawatnya, pertama kali ditemukan oleh rekan kerjanya, NMK.
Saat hendak menyiapkan peralatan untuk tindakan sesuai jadwal operasi, Saksi menemukan ZPB terbaring telentang dalam posisi bersila. "Saat saksi NMK masuk ke ruang operasi, dia melihat ZPB sudah terbaring telentang dengan posisi bersila," jelasnya. Saksi segera memeriksa nadi korban, namun tidak ada respons. NMK lantas memanggil rekan kerja lain untuk membantu, dan setelah dipastikan tidak bernadi, korban segera dilarikan ke ruang IGD.
Kondisinya korban dipastikan sudah meninggal dunia. Pihak rumah sakit dan aparat kepolisian pun saat itu segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) serta pengecekan terhadap rekaman CCTV oleh Tim Inafis Polres Jembrana, tidak ditemukan aktivitas mencurigakan dan tidak ada tanda-tana kekerasan. "Diduga, korban sedang melaksanakan tugas piket jaga saat insiden terjadi," ungkapnya.
Dikatakannya pihak keluarga korban telah menerima kejadian ini sebagai musibah. Pihak keluarga menurutnya menolak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap jenasah korban. Jenasah korban saat itu juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka untuk selanjutnya dilakukan prosesi oleh pihak keluarga. "Mereka menyatakan keikhlasan dan menolak untuk dilakukan autopsi, mengakhiri proses penyelidikan lebih lanjut," paparnya.
Berdasarkan informasi, kejadian ini juga sempat saat itu berdampak langsung pada layanan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya operasi di rumah sakit tersebut. Seorang keluarga pasien yang enggan disebutkan namanya mengatakan pasien yang akan menjalani tindakan bedah dirujuk ke rumah sakit lainnya. "Karena ada kejadian ini, semua yang mau operasi untuk sementara dirujuk ke Rumah Sakit Negara karena ada pemeriksaan," tandasnya.