
balitribune.co.id | Singaraja - Sejak pagi subuh, warga Kota Singaraja diteror dengan sebuah paket misterius warna hitam terbungkus rapi dengan dilakban. Paket tanpa identitas itu diletakkan didepan rumah warga di jalan Yudistira Kelurahan Kendra, Kecamatan Buleleng, pada Senin (25/8). Warga yang curiga dengan isi paket tersebut tidak berani mendekat dan melaporkan ke aparat terdekat. Tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Bali pun turun tangan datang ke lokasi menetralisir dan melakukan evakuasi.
Dipimpin Panit Jibom Polda Bali, Ipda Made Gede Sucipta, upaya mengevakuasi paket misterius itu berlangsung cukup menegangkan hingga 30 menit lebih. Ditangani sesuai standar operasional prosedur (SOP) Tim Jihandak bekerja dengan hati-hati dan profesional. Area 100 meter dari lokasi dibuat steril dan warga sekitar tidak diperkenankan mendekat. Metal detektor sempat mengeluarkan bunyi
“Penanganan dilakukan sesuai SOP dengan metode X-ray untuk memastikan isi paket. Metal detektor sempat berbunyi. Hasil pemeriksaan menunjukkan paket itu sama sekali tidak berisi bahan peledak, melainkan sejumlah alat kebersihan berupa tong sampah dan penutup berbahan besi,” jelas Ipda Made Gede Sucipta didampingi Kapolsek Kota Singaraja Kompol I Gede Juli.
Setelah dipastikan aman, paket misterius itu kemudian di evakuasi untuk diserahkan ke Polsek Singaraja. Sementara area lokasi penemuan paket dinyatakan netralisir kembali. Namun demikian, kepolisian tetap melakukan penyelidikan terkait asal usul paket tersebut dengan menelusuri melalui CCTV milik warga sekitar. Hal itu dilakukan untuk mengetahui motif dibalik paket tanpa identitas tersebut.
“Kita tetap akan usut asal muasal paket. Apakah itu terkait teror atau tidak kita akan lakukan penyelidikan. Kami tidak berspekulasi soal itu, yang jelas situasi sudah kembali kondusif,” imbuh Kompol Juli.
Sementara cerita dibalik paket misterius diungkap oleh pemilik rumah tempat paket diletakkan, Dewa Ayu Putu Meiria Ayu Andari (39). Ia mengaku tidak memesan barang lewat paket dan menyebut seisi rumah sempat syok dan melaporkan temuan itu kepada tetangga dan diteruskan ke aparat kelurahan.
“Pertama ditemukan pukul 05.00 wita. Usai jogging ada tetangga yang memberitahukan. Saya tidak berani menyentuh. Hanya saja pada Minggu (24/8/2025) sore terlihat ada seseorang yang berhenti sebentar depan rumah,” ujarnya sembari mengaku lega setelah dipastikan paket yang awalnya misterius itu diketahui isinya.