
balitribune.co.id | Osteoporosis merupakan kelainan pada tulang yang ditandai dengan berkurangnya kepadatan dan kekuatan tulang sehingga tulang mudah rapuh bahkan mudah patah. Penyakit osteoporosis ini paling sering dijumpai pada usia tua. Secara umum, penyebab osteoporosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu osteoporosis primer apabila penyebabnya tidak diketahui dan terjadi akibat proses alami seperti penuaan atau perubahan hormonal sementara osteoporosis sekunder merupakan jenis osteoporosis yang diketahui penyebabnya seperti penyakit lain atau penggunaan obat-obat tertentu.
Sebagian besar pasien tidak mengetahui bahwa dirinya sudah mengalami osteoporosis. Orang tua dnegan osteoporosis sering kali tidak merasakan gejala pada tahap awal, karena pengeroposan tulang terjadi secara perlahan dan diam-diam. Terdapat berbagai macam faktor risiko osteoporosis seperti peningkatan usia, perempuan yang sudah menopause, pasien dengan riwayat keluarga mengalami osteoporosis, keterlibatan faktor lingkungan seperti kurangnya paparan sinar matahari, kurangnya konsumsi kalsium, merokok, alkohol, kurangnya aktivitas fisik, serta penggunaan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid, obat anti kejang, dan obat pengencer darah secara berkepanjangan.
Deteksi dini osteoporosis sangat lah penting terutama pada kalangan lanjut usia dan wanita pasca menopause. Meskipun sering tidak merasakan gejala pada tahap awal, pasien osteoporosis dapat mengalami beberapa keluhan umum seperti nyeri tulang atau nyeri punggung, tinggi badan yang menurun secara bertahap, postur badan yang membungkuk, kesulitan bergerak atau kehilangan mobilitas tubuh, hingga terjadinya patah tulang dengan cedera ringan. Apabila Anda mengalami gejala tersebut, maka sebaiknya segera periksakan diri Anda ke fasilitas kesehatan terdekat.
Terdapat beberapa langkah pencegahan untuk melawan terjadinya osteoporosis. Apabila Anda tergolong kelompok yang berisiko maka sebaiknya lakukan aktivitas fisik yang teratur seperti benjalan 30-60 menit/hari, bersepeda, atau berenang, menjaga asupan kalsium, hindari asap rokok dan alkohol, kenali obat-obat yang dapat menyebabkan osteoporosis, hindari mengangkat benda berat, berjemur untuk mendapatkan vitamin D, dan melalukan pemeriksaan kesehatan tulang secara berkala. Adapun makanan yang tinggi kalsium meliputi susu, keju, yoghurt, ikan teri, ikan sarden, daun pepaya, bayam, susu kedelai, tahun, hingga tempe.
Apabila Anda terdiagnosis osteoporosis, maka tidak perlu khawatir. Beberapa langkah pengobatan seperti latihan dan program rehabilitasi yang teratur akan mencegah perburukan osteoporosis. Orang tua yang mengalami gangguan keseimbangan akan disarankan untuk menggunakan alat bantu berjalan untuk mencegah terjadinya jatuh. Selain itu terapi medis yang umumnya diberikan meliputi bifosfonat, terapi hormonal terutama pada pasien wanita yang menopause, serta suplementasi kalsium dan vitamin D. Namun pengobatan osteoporosis harus dipantau oleh dokter termasuk pemeriksaan rutin kepadatan tulang dan penyesuaian terapi sesuai dengan respon tubuh.
