balitribune.co.id | Mangupura - Kendati pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia mampu menghasilkan produk berkualitas yang layak dijual di pasar luar negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia mengungkapkan saat ini tantangan terberat para UMKM adalah terkait pemasaran. "Kita banyak sekali punya UMKM yang selama ini produknya berkualitas layak ekspor namum terkendala pemasaran," ucap Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia, Dyah Roro Esti Widya Putri di Badung beberapa waktu lalu.
Wamendag mengatakan, pelaku UMKM di Tanah Air belum bisa optimal menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu untuk memasarkan produknya hingga bisa tembus ke pasar internasional. Sehingga Kemendag bekerjasama dengan pihak terkait untuk memfasilitasi beberapa pelaku UMKM. Mengingat Kemendag fokus pada UMKM bisa ekspor. "Kita ingin ada peningkatan ekspor," ujar Wamendag.
Saat ini teknologi berperan penting dalam memasarkan produk-produk UMKM ke pasar yang lebih luas. "Pada intinya kita tidak boleh lari dari teknologi. Kita harus berdamai dengan teknologi dan kita harus memanfaatkan teknologi dengan baik," ungkapnya.
Wamendag menyebutkan, saat ini pertumbuhan ekspor Indonesia secara keseluruhan tercatat sebesar 7 persen. "Harapannya juga bisa semakin meningkat. Di Kemendag UMKM bisa ekspor ini juga kita fasilitasi bisa ekspor ke jaringan 33 negara," sebutnya.
Ia menambahkan, Kemendag fokus pada upaya-upaya memperbaiki pemasaran produk-produk UMKM hingga bisa menembus pasar internasional.