Antisipasi Serangan Hama Tikus, Dinas Pertanian Gencarkan “Gerdal” dan Jajaki Burung Hantu | Bali Tribune
Diposting : 22 June 2020 07:49
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/ TIKUS- Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana saat mengikuti kegiatan Gerakan Pengendalian Hama Tikus bertempat di Subak Cemagi Let, Desa Cemagi Kecamatan Mengwi, beberapa waktu yang lalu.
Balitribune.co.id | Mangupura - Mengantisipasi meluasnya serangan hama tikus di lahan persawahan, krama subak dan kelompok tani diminta untuk lebih gencar melaksanakan Gerakan Pengendalian (Gerdal) hama tikus secara serius dengan cara menjaga kebersihan saluran irigasi, pola tanam yang serentak, pengeropyokan, pengasapan, memelihara musuh alami dan langkah yang paling terakhir memasang racun tikus secara selektif serta upaya niskala sesuai keyakinan masyarakat Bali.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana SSos Msi mengungkapkan hal itu pada kegiatan Gerakan Pengendalian Hama Tikus bertempat di Subak Cemagi Let, Desa Cemagi Kecamatan Mengwi, beberapa waktu yang lalu. Pada acara ini dihadiri pula oleh Kepala UPT BPTPH Bali, Perbekel Desa Cemagi, Babinkamtibmas dan krama Subak Cemagi Let. 
 
Lebih lanjut dikatakan oleh mantan Kabag Organisasi ini, sesuai laporan petugas POPT saat ini serangan hama tikus sudah terjadi dibeberapa subak dengan luas 63 hektar, sedangkan khusus di Subak Cemagi Let yang luasnya sekitar 327 hektar mendapat serangan tikus pada lokasi pembenihan sekitar 16 hektar. 
 
Untuk mengurangi penggunaan racun tikus, pihaknya juga akan menjajaki kemungkinan pemanfaatan musuh alami tikus yaitu dengan budi daya Burung Hantu, dan mengajak seluruh krama subak di Badung untuk bersama-sama melaksanakan Gerdal agar hama tikus bisa dikendalikan dan produksi pangan utama bagi masyarakat bisa dipertahankan.
 
Sementara itu Kepala UPT BPTPH Bali Ir Nyoman Suastika mengharapkan agar petani mewaspadai serangan hama tikus ini karena jika tidak ditangani dengan serius bisa menyebabkan gagal panen. Untuk itu dikatakan Kementerian Pertanian sudah meluncurkan program terkait Covid-19 yakni Gerakan Pengendalian Hama Tikus Padat Karya untuk menjaga ketahanan ekonomi petani. Pihaknya mendukung kegiatan di Subak Cemagai Let ini karena Kabupaten Badung merupakan salah satu pemasok beras bagi Bali.