Covid-19 di Bali : Angka Kesembuhan Diatas Nasional dan Internasional, Koster Pastikan Insentif Tenaga Medis & Non Medis | Bali Tribune
Diposting : 10 May 2020 19:29
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / Gubernur Bali Wayan Koster
balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali Wayan Koster terbukti berhasil menekan angka kematian dan tingginya persentase tingkat kesembuhan pasien di Bali. Hal ini melalui strategi dan berbagai kebijakan penanggulangan pandemi Covid-19 yang dikeluarkan oleh Gubernur Bali.
 
Selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Koster mengakui keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras dan jalinan kerja sama berbagai pihak khususnya tenaga medis sebagai garda terdepan penanggulangan Covid-19 di Bali. Demikian disampaikan Gubernur Koster didampingi Ketua Harian Gustu Covid-19 Provinsi Bali (Sekda Provinsi Bali) Dewa Made Indra saat menggelar rapat teleconference dengan para tenaga medis seluruh Bali dari Jaya Sabha, Denpasar, Sabtu (9/5).
 
Kata dia, selain mendapatkan laporan perkembangan penanganan Covid-19 dari para peserta yang terdiri dari Dinas Kesehatan, rumah sakit, laboratorium, Puskesmas dan tempat karantina, Gubernur Koster juga menerima masukan dan saran dari para peserta yang tersebar di sekitar 40 titik mulai dari Jembrana sampai Karangasem agar penanganan Covid-19 di Bali semakin baik.
 
Gubernur Bali memberikan apresiasi yang tinggi kepada para tenaga medis di Provinsi Bali selaku garda terdepan, sehingga saat ini Bali menjadi provinsi terbaik dalam penanganan Covid-19. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya kesembuhan pasien Covid-19 di Bali. “Sampai saat ini, tingkat kesembuhan 65 persen atau 195 orang. Sedangkan yang meninggal ada empat atau 1,31 persen dari total pasien positif tiga ratusan orang,” ujarnya. 
 
"Angka-angka ini jauh lebih baik dari angka nasional dan secara internasional. Rata-rata untuk nasional tingkat kesembuhan 19,2 persen dan kematian 7,19 persen. Sedangkan secara internasional tingkat rata-rata angka kesembuhan 33,41 persen dan kematian 6,99 persen," jelas Gubernur Koster.
 
Ia menambahkan lama perawatan pasien Covid-19 di Bali juga relatif singkat. “Rata-rata 13 hari. Paling cepat 3 hari dan paling lama 39 hari. Ada satu yang lama belum sembuh kita akan terus cari cara untuk penyembuhannya,” cetus Gubernur asal Buleleng ini.
 
Menurutnya, angka-angka ini menunjukkan kinerja Provinsi Bali dalam mengatasi pandemi Covid-19 sangat baik, bahkan yang terbaik di Indonesia. “Ini adalah penilaian pemerintah pusat dan juga Gugus Tugas Nasional yang disampaikan langsung kepada saya selaku Ketua Gugus Tugas Provinsi Bali,” beber Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.
 
Ia menambahkan tenaga medis sangat berperan dalam keberhasilan ini. Selain telah bekerja keras, tenaga medis menurutnya sangat berisiko tertular penyakit. Di Bali, lima orang tenaga medis sudah sempat tertular dan tiga orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh.  “Angka ini termasuk kecil dan kita berharap tidak ada lagi penambahan,” kata Gubernur.
 
Gugus Tugas Provinsi Bali sangat memperhatikan kebutuhan tenaga medis dalam penanganan Covid-19. Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah pusat telah menyediakan peralatan untuk melindungi tenaga medis baik itu alat pelindung diri juga menyediakan hotel dan transportasi.
 
Para tenaga medis memberi apresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. dr. Arya Putra dari Puskesmas Selemadeg Barat mengatakan langkah-langkah Gugus Tugas Provinsi Bali selama ini sudah sangat baik. Ngurah Kusuma, tenaga medis di RSUD Klungkung mengatakan langkah karantina terpusat terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) sangat tepat dalam menurunkan penularan Covid-19 di Bali. “Karantina terpusat sangat berhasil menurunkan angka kesakitan akibat Covid-19,” katanya. 
 
Ia juga merespon positif adanya penambahan Lab pemeriksaan PCR di Bali. Apresiasi serupa disampaikan beberapa tenaga medis di Bali. Tenaga medis RS PTN UNUD dr. Cok Wahyu, SpPD menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemprov Bali terhadap tenaga kesehatan. 
 
Beberapa tenaga medis menyampaikan harapan pemberian insentif terhadap tenaga non medis yang juga terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 seperti sopir dan tenaga kebersihan. Terhadap hal ini, Gubernur Koster memastikan bahwa insentif akan diberikan terhadap tenaga medis maupun non medis yang terlibat langsung dalam penanganan Covid-19. 
 
Insentif untuk tenaga medis sudah diatur oleh Permenkes dan tinggal memenuhi persyaratan administrasinya. Sementara untuk tenaga non medis, Gubernur mengatakan sudah berkomitmen memberikan insentif dan tata caranya segera akan dirapatkan dengan Bupati/Walikota se-Bali. “Saya akan rapat dengan bupati/walikota hari Senin. Bagi kabupaten/kota yang anggarannya tidak memungkinkan akan ditangani oleh Provinsi,” ujarnya.
 
Pada hari yang sama Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri dan secara simbolis menyerahkan bantuan bahan pokok sebagai bagian dari percepatan penanganan Covid-19 kepada para pemuka agama dan penglingsir Desa Adat Kedonganan, yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Adat Kedonganan, Kabupaten Badung, pada Sabtu (9/5).
 
Dalam penyerahan bantuan yang merupakan bantuan tahap kedua tersebut, nampak pula Ny Putri Suastini Koster, Wakil Bupati Badung Wayan Suiasa, Camat Kuta, prajuru serta tokoh masyarakat Desa Kedonganan. Penyerahan bantuan dilanjutkan di Desa Bondalem, Tejakula, Buleleng, Minggu (10/5) yang tengah melaksanakan karantina desa pasca-terjadinya transmisi lokal.
 
Bantuan yang diserahkan Gubernur Koster di Posko Terpadu Penanganan Covid-19 Kantor Perbekel Desa Bondalem ini merupakan bantuan CSR Bank Negara Indonesia (BNI) sebanyak 1.500 paket sembako terdiri dari beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kg, dan telur 10 butir. Sementara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali menyerahkan 400 paket sembako terdiri dari beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, mie instan 2 paket serta 5.000 masker.
 
Dalam kesempatan ini, Gubernur Koster mengatakan memberikan perhatian khusus kepada Desa Bondalem mengingat beberapa waktu lalu terjadi transmisi lokal Covid-19. Ia berharap masyarakat Desa Bondalem bisa disiplin mengikuti imbauan pemerintah agar penyebaran virus tidak semakin meluas. Yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan tetap tinggal di rumah selama masa karantina serta mengikuti penanganan protokol kesehatan.
 
Gubernur Koster menginstruksikan kepada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang juga hadir pada kesempatan ini agar memberikan perhatian khusus terhadap Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.