balitribune.co.id | Amlapura - Berbagai program dan terobosan diluncurkan oleh Pemkab Karangasem dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat di sektor perikanan dan kelautan. Setelah sebelumnya menyerahkan bantuan motor berefrigerator kepada kelompok nelayan di Kecamatan Kubu, Kamis (9/11) Bupati Karangasem, I Gede Dana didampingi Kadis Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, menyerahkan bantuan Bioflok Tahun Anggaran 2023 kepada Kelompok Tirta Mas di Banjar Dinas Ketug, Desa Antiga Kecamatan Manggis.
Kepada awak media, Bupati Gede Dana membeberkan, Kabupaten Karangasem sesungguhnya mempunyai potensi perikanan yang cukup besar, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidayanya. Pada Tahun 2022 jumlah nelayan di Karangasem mencapai 5.445 orang yang terbagi dalam 241 Kelompok Nelayan (KN) dengan produksi ikan mencapai 26.848 Ton.
Kelompok pembudidaya ikan berjumlah 63 kelompok dengan anggota 630 yang tersebar di 7 kecamatan yaitu Kecamatan Rendang, Selat, Manggis, Sidemen, Bebandem, Karangasem dan Abang dengan jenis budidaya ikan meliputi, usaha budidaya kolam air tenang dengan potensi 225,82 Hektar dan baru dimanfaatkan sebanyak 41,76 Hektar.
Usaha budidaya ikan di lahan sawah dengan potensi 7.374 Hektar dan baru dimanfaatkan 14,27 Hektar, usaha tambak rakyat dengan potensi 90 Hektar dan dimanfaatkan 13 Hektar dengan Komoditas Udang Galah, Gurami, Karper, Nila Lele, Bawal dan Ikan hias serta usaha budidaya Tambak dengan komoditas udang Vaname. Sedangkan total luas potensi usaha perikanan budidaya luasnya mencapai 7.689,4 Hektar namun baru dimanfaatkan 69,1 Hektar.
“Dari sisi teknologi perikanan, untuk di Karangasem sendiri sudah cukup maju, dan ada pula petani yang menerapkan budidaya secara tradisional. Namun dari hasil, semakin tahun terus mengalami peingkatan. Untuk itu kita dorong terus sektor ini karena potensi ekonominya cukup besar,” tegas Bupati Gede Dana.
Produksi perikanan budidaya di dua tahun terakhir ini, yaitu Tahun 2021 sebesar 180,4 Ton dan di Tahun 2022 sebesar 278,3 Ton. Sedangkan untuk jenis ikan yang diproduksi di Tahun 2022 jumlahnya masing-masing untuk Ikan Bawal 2,5 Ton, Gurami 3 Ton, Lele 3,2 Ton, Karper 0.49 Ton, Nila 5,8 Ton, Udang galah 2,8 Ton, Mina Padi 0,45 Ton, Udang Vaname sebesar 260 Ton, dan untuk Ikan hias 20.250 ekor.
“Secara umum permasalahan utama yang dihadapi petani/nelayan dalam pengembangan usaha perikanan budidaya di Kabupaten Karangasem diantaranya belum optimalnya pemanfaatan lahan potensial, dan adanya alih profesi pembudidaya terutama SDM nya, serta persoalan alih fungsi lahan potensial untuk budidaya perikanan,” sebutnya.
Ketersediaan benih yang tidak tepat waktu, mutu dan jumlah, terbatasnya sarana dan prasarana pembudidaya ikan, harga pakan ikan yang semakin mahal yang tidak diimbangin dengan harga jual yang memadai juga menjadi persoalan yang dihadapi petani. “Sejauh ini upaya yang terus kami lakukan diantaranya pemberdayaan kelompok pembudidaya ikan melalui pelatihan teknis dan pembinaan,” lontarnya.
Selain pula memberikan bantuan demplot dan penerapan CPIB (cara pembenihan ikan yang baik) serta CBIB (cara budidaya ikan yang baik), pengembangan komoditas unggulan, pengadaan paket-paket produksi berupa pakan, benih, pendampingan teknologi budidaya, serta pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha perikanan melalui optimalisasi pemanfaatan pakan alternatif.