BALI TRIBUNE - Meningkatnya aktivitas Gunung Agung Karangasem yang saat ini sudah berstatus awas sejak Jumat (23/9) turut menjadi perhatian bagi PLN, sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik. Sejumlah antisipasi telah dilakukan oleh PLN guna menghadapi bencana Gunung Agung.
Saat ini, seluruh suplai listrik di kawasan Karangasem dipasok melalui Gardu Induk Amlapura yang masuk pada kawasan rawan bencana Gunung Api Agung. “Potensi gangguan telah diketahui, apabila suatu waktu terjadi letusan atau erupsi, listrik akan dipadamkan,” ungkap General Manager PLN Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa. Berdasarkan pemetaan yang sudah dilakukan diperkirakan ada 48.223 pelanggan yang akan terdampak.
Namun demikian akan ada prosedur pengamanan pasokan listrik dan aset kelistrikan PLN telah disiapkan melalui koordinasi antar unit PLN untuk memastikan keamanannya. Tidak hanya melakukan kesiapan prosedur dalam pengamanan listrik saat bencana alam, PLN juga telah menyiapkan pasokan listrik di lokasi pengungsian warga. Total 13 unit genset telah disiagakan di kawasan Abang, Manggis, Sidemen, Klungkung, Rendang, dan Tejakula.
“Petugas juga sudah kami siagakan untuk menjaga pasokan listrik dan membantu kebutuhan masyarakat di posko,” kata Astawa. Jumlah personil teknik dan pegawai yang disiapkan oleh PLN sejumlah lebih dari 50 personil teknik dan tim penanggulangan bencana. Sebagai bentuk kepedulian PLN terhadap bencana Gunung Agung telah diberikan bantuan bagi warga melalui PLN Peduli senilai Rp30 juta. Bertepatan dengan kunjungan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, ke lokasi pengungsian.
Indonesia Power selaku anak perusahaan PLN turut memberikan bantuan senilai Rp20 juta berupa kebutuhan logistik masyarakat yang mengungsi. Terkait dengan kebutuhan kelistrikan, dapat menghubungi PLN melalui contact center PLN 123, atau PLN Rayon Klungkung (0366) 25499 / 25599, PLN Rayon Tejakula (0362) 3436356, PLN Rayon Karangasem atau petugas PLN di Gardu Induk Amlapura Irwanto (081339571522) atau Ardani (085238670557).