BALI TRIBUNE - Memasuki hari keempat pelaksanaan ICNT 200 peserta delegasi 31 negara diajak mengunjungi Kebun Raya Gianyar yang berlokasi di Kecamatan Payangan. Jarak yang cukup jauh rupanya tidak menghentikan antusias para peserta untuk mengunjungi tempat ini, apalagi sesi workshop juga digelar dari tempat ini.
"Bagi saya kegiatan di Kebun Raya Gianyar ini sangat luar biasa ternyata masih ada hutan asli yang tetap dijaga, dirawat keasriannya dan didukung oleh pemerintah kabupaten," ujar Chairman BPPI Hasyim Djojohadikusumo sesaat setelah mengelilingi hutan yang punya koleksi langka tersebut.
Lantas disebutkan pihaknya saat ini hanya bisa mendukung secara moril, dan menyatakan Kabupaten Gianyar biasa dijadikan contoh bagi daerah lain di Indonesia. "Ini murni inisiasi Kabupaten Gianyar melalui bupatinya dan kami dari LSM hanya bisa mendorong secara moril," tukasnya.
Bahkan Hasyim berharap setiap kabupaten yang ada membuat program program serupa, pasalnya ini dianggap cocok dalam menghadapi isu isu perubahan iklim. "Kita himbau dari komunitas pelestari dan pecinta lingkungan agar berpartisipasi dalam mengambil bagian di kegiatan seperti ini," imbuhnya.
Dari tempat yang sama Wakil Bupati Gianyar, Made Mahayastra yang mendampingi Hasyim dalam kunjungannya ke Kebun Raya Gianyar mengatakan, pemerintah Kabupaten Gianyar sangat mengapresiasi kunjungan 31 negara delegasi peserta ICNT. "Kita bangga sekali karena disela kegiatan ICNT para delegasi dari 31 negara bisa mengunjungi kebun raya ini, apalagi mereka sampai menggelar workshop disini," ujar Wabup dengan sumringah.
Menurutnya inisiatif menjaga hutan agar lestari sangatlah penting apalagi didukung oleh masyarakat adat sekitar. "Kita libatkan desa adat untuk menjadikan wilayah sekitar kebun raya sebagai desa wisata dengan ikonnya adalah hutan," sebutnya.
Nantinya menurut Wabup lokasi hutan akan dibagi menjadi hutan asli, tematik, dan sebagai kebutuhan rekreasi. "Seiring berjalan waktu kita akan benahi tempat ini agar layak dikunjungi sebagai tujuan wisata domestik ataupun mancanegara. Akan kita kerahkan daya upaya kita benahi tempat ini," tandasnya.
Bahkan ia tidak memungkiri Kebun Raya Gianyar ini bisa jadi alternatif pilihan selain Kebun Raya Bedugul yang sekarang sudah penuh sesak. " Kedepan apa yang menjadi kebutuhan kebun raya pasti kita alokasikan dananya dan itu kita lakukan bertahap, apalagi luas lahan disini rencana pengembangannya sekitar 50 hektar minimal," tutupnya.