BALI TRIBUNE - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Causa Iman Karana, mengatakan untuk mendukung gerakan nontunai di tol di Pulau Dewata itu sejumlah bank telah menjalin kerja sama dengan pengelola tol. Hal itu dikatakannya dalam acara Obrolan Santai Bareng Media dan Sejumlah Perbankan di Kantor BI Denpasar, Kamis (28/9).
Perbankan itu yakni BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI, BPD Bali dan BTN yang sudah menjual masing-masing uang elektronik khususnya uang elektronik tidak terdaftar dengan maksimum saldo mencapai Rp1 juta. Terkait pengenaan biaya isi ulang uang elektronik yang tidak terdaftar, Causa mengatakan justru aturan tersebut melindungi masyarakat dan menjaga persaingan usaha yang sehat baik perbankan maupun mitra isi ulang seperti di toko modern.
Peraturan Anggota Dewan Gubernur BI Nomor 19 tahun 2017 menyebutkan pengisian ulang senilai hingga Rp200 ribu yang dilakukan melalui kanal pembayaran milik bank sebagai penerbit kartu tidak dikenakan biaya atau gratis. Apabila pengisian ulang lebih dari nilai tersebur maka masyarakat dikenakan biaya Rp750. Sedangkan pengisian ulang bank yang berbeda atau melalui toko modern dapat dikenakan biaya maksimal sebesar Rp1.500.
Sementara, pihak PT Jasa Marga Bali Tol menyatakan sebanyak 20 unit gardu di Tol Bali Mandara sudah 100 persen otomatis melayani pembayaran nontunai yang berlaku sepenuhnya 1 Oktober 2017. “Secara elektronifikasi transaksi nontunai telah siap,” kata Direktur Utama PT Jasa Marga Bali Tol, Akhmad Tito Karim .
Sebelumnya baru 11 gardu tol yang dilengkapi transaksi nontunai sejak jalan bebas hambatan pertama di Indonesia dibangun di atas perairan itu beroperasi pada September 2013. Ia mengklaim seluruh gardu tol di tiga ruas yakni Gerbang Tol Benoa, Ngurah Rai dan Nusa Dua sudah otomatis merupakan yang pertama di Indonesia.
Sementara itu dari kalangan perbankan penerbit kartu uang elektronik yang hadir dalam kesempatan tersebut juga telah menyiapkan pasokan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang kebijakan nontunai khususnya di tol 1 Oktober 2017. Regional CEO Bank Mandiri wilayah Bali dan Nusa Tenggara, R Erwan Djoko Hermawan, mengatakan hingga saat ini sudah terjual 16.330 kartu “emoney” di seluruh Bali.
Kepala Kantor Wilayah IV BCA, Frengky Chandra Kusuma, mengatakan hingga saat ini sudah terjual 5.138 kartu dari tahap awal pengadaan yang disiapkan mencapai 50 ribu kartu. Sementara, Pemimpin Wilayah BRI Denpasar, Dedi Sunardi, mengatakan hingga saat ini jumlah kartu “Brizzi” terjual di Bali mencapai sekitar 314 ribu dan pihaknya menyediakan 48.500 lembar kartu untuk wilayah Pulau Dewata.
Pemimpin Wilayah BNI Bali, NTB dan NTT, Putu Bagus Kresna, mengatakan hingga saat ini pihaknya telah menjual sekitar 20 ribu kartu uang elektronik di seluruh Pulau Dewata dan dalam waktu dekat akan ditambah untuk memenuhi kebutuhan. BPD Bali dan BTN juga menyediakan kartu yang diterbitkan bekerja sama dengan Bank Mandiri.
Untuk BPD Bali sudah menjual sekitar sembilan ribu kartu dan BTN berencana melakukan pengadaan sebanyak lima ribu kartu dan dari jumlah itu sudah seribu kartu terealisasi. Pemberlakuan transaksi nontunai di tol Bali Mandara 1 Oktober 2017 dijadwalkan berlangsung mulai pukul 14.00 Wita ketika pergantian jam kerja kedua untuk memberikan kesiapan lebih matang kepada masyarakat.