BALI TRIBUNE - Seorang laki-laki yang diduga mengalami depresi, diamankan ke Posko Pengungsian Lapangan Sutasoma, Sukawati, Selasa (26/9). Pria yang sulit diajak berkomunikasi ini sempat meresahkan warga Sukawati, lantaran tidur di emperan toko. Diduga salah seorang pengungsi Gunung Agung, laki-laki yang identitasnya belum diketahui tersebut lantas digiring dan dititipkan di Pengungsian.
Dari informasi, aki-laki yang penampilannya lusuh itu ditemukan tidur di emperan warung di areal Pasar Umum Sukawati. Oleh pemilik warung yang akan mulai berjualan, laki-laki itu kemudian dibangunkan paksa. Laki-laki itu malah pindah ke emperan toko sebelah yang belum buka dan melanjutkan tidurnya. Keberadaan laki ini lantas dilaporkan ke Mapolsek Sukawati. Oleh petugas kepolisian, laka-laki itu sempat dibawa ke Mapolsek untuk identifikasi. Lantaran tidak merespon saat diajak berkomunikasi, polisi pun gagal mendapatkan identitasnya.
Untuk memastikan keamanan dan kanyamannya, laki-laki itu lantas digiring ke Posko Pengungsian Kabupaten Gianyar di Lapangan Sutasoma Sukawati. Hingga di loksi, laki-laki yang berumur 60 tahun ke atas ini, lantas menjalani pemeriksaan kesehatan serta pelayan lainnya. “Untuk sementara, kami biarkan bapak ini tinggal di posko. Toh tidak menganggu yang lain. Mudah-mudahhan nanti dia mau bicara,” ungkap Kadis Sosial Gianyar, I Made Watha.
Watha tidak berani memastikan, apakah orang ini adalah seorang pengungsi atau tidak. Terlebih, saat ditemukan orang ini tidak membawa barang bawaan. Namun demikian, salama di tempat pengungsian, keberadaannya dipastikan lebih nyaman dan terjamin. Karena semua kebutuhannya terlayani seperti pengungsi lainnya. “Untuk sementara kami mengategorikan laki-lak ini sebagai orang terlantar. Mengingat ada dugaan gangguan kejiwaan, Mr X ini akan kami buatkan rekomendasi untuk dirujuk ke RS Jiwa Bangli,” tandasnya.