Keseriusan Ny Putri Koster Cegah Covid-19,Tidak Pernah Bosan Kampanyekan ‘Ingat Pesan Ibu 3M’ | Bali Tribune
Diposting : 4 December 2020 05:19
Made Ari Wirasdipta - Bali Tribune
Bali Tribune/ Ny.Putri Suastini Koster.
Balitribune.co.id | Denpasar - Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster tak pernah bosan mengkampanyekan upaya pencegahan penularan Covid-19 melalui penerapan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak). Karena virus ini tidak mengenal siapa kita, dengan disiplin melakukan prokes akan lebih mencegah masuknya virus yang kini masih mewabah dunia.
 
Kamis (3/12/2020), perempuan yang akrab disapa Bunda Putri ini mengkampanyekan gerakan ‘Ingat Pesan Ibu 3M’ melalui dialog interaktif. Ia mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) 3M perlu terus dilakukan karena pandemi Covid-19 belum berakhir. “Sebelum ada vaksin, upaya pencegahan yang paling efektif adalah dengan menerapkan 3M,” ucapnya.
 
Ia berpendapat, ‘ingat pesan ibu’ adalah tagline yang sangat tepat karena biasanya perkataan ibu yang paling didengar dan dituruti oleh seseorang. Di antara tiga prokes yang mesti diterapkan, di kesempatan kali ini Ny Putri Koster memberi penekanan pada protokol ‘jaga jarak’.
 
Dirinya berpendapat, jaga jarak tak selalu identik dengan jumlah orang yang berkumpul di suatu tempat. “Yang terpenting adalah tidak berkerumun. Meskipun jumlah orangnya sedikit, tapi jika duduknya berdekatan, itu berpotensi terjadi penularan. Sebaliknya, sekalipun jumlah yang berkumpul lebih banyak, tapi setiap orang menjaga jarak satu dengan yang lain, itu akan memperkecil potensi penularan,” urainya.
 
Ia berharap, pesan ibu 3M ini benar-benar diikuti dan dipatuhi oleh masyarakat untuk memutus rantai penularan sehingga pandemi Covid-19 dapat segera berakhir dan situasi bisa segera pulih. Pada bagian lain, pendamping orang nomor satu di Bali ini juga menyinggung keberadaan dan peran PKK di tengah pandemi. Ia menyebut, pandemi Covid-19 memang mempengaruhi hampir seluruh aktivitas masyarakat, tak terkecuali organisasi seperti TP PKK. Dibatasi oleh aturan penerapan prokes, banyak program PKK yang tak berjalan optimal.
 
Kendati demikian, ia berharap kader PKK tetap melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan keluarga. “Ingat, pemberdayaan keluarga tak selalu identik dengan penambahan pendapatan. Upaya berhemat di masa pandemi juga merupakan bagian dari pemberdayaan,” sebutnya.
 
Ia lantas mencontohkan program HATINYA PKK (Halaman Arsi Teratur Indah dan Nyaman) yang sangat relevan diterapkan dalam situasi pandemi. Di tengah situasi pandemi, sebagian masyarakat memiliki lebih banyak waktu di rumah sehingga bisa menata halaman dan memberi manfaat ekonomi. “Misalnya, di dekat dapur tanam cabai atau sayuran. Dengan begitu, biaya untuk kebutuhan dapur bisa dihemat,” terangnya.