Ketua DPRD Karangasem Bersama Anggota Tinjau Pembangunan Jembatan Tukad Bah Api, Desa Butus | Bali Tribune
Diposting : 13 October 2021 18:43
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune / Ketua DPRD Karangasem, I Wayan Suastika bersama anggota saat meninjau pembangunan jembatan sungai Tukad Bah Api, Desa Butus, Bebandem.
balitribune.co.id | Amlapura | Guna memastikan pelaksanaan proyek pembangunan jembatan tukad Bah Api, Desa Butus, Perbekelan Buanagiri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, berjalan sesuai perencanaan dan Bestek, Ketua DPRD Karangasem, I Wayan Suastika bersama unsur pimpinan dewan dan Ketua Komisi II DPRD Karangasem, Rabu (13/10/2021) melaksanakan kegiatan peninjauan lapangan ke lokasi proyek tersebut.

Dalam peninjauan tersebut, anggota dewan memeriksa dan mengecek direksi kit dan meminta penjelasan dari kontraktor pelaksana dan dari Dinas PU Karangasem, terkait perencanaan, sekaligus mengecek pelaksanaan atau pengerjaan jembatan tersebut. “Kita lakukan monitoring untuk memastikan jika proyek pembangunan jembatan ini sesuai dengan perencanaan dan Bestek. Dari sisi progres dari penjelasan Dinas PU sudah melampoi target,” tegas Wayan Suastika, didampingi Wakil Ketua Nengah Sumardi, Wayan Parka, dan Ketua Komisi II I Komang Sartika.

Selain itu dewan dengan teliti mengecek kwalitas pengerjaan proyek tersebut. dikatakan Suastika, jembatan Tukad Bah Api tersebut sangat vital dan sudah sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Desa Butus sejak bertahun lamanya. Selain menjadi penghubung akses jalan warga Dusun Tanah Aron, Kemoning dan sejumlah dusun yang berada di lereng Gunung Agung, akses jalan tersebut juga menjadi pengubung jalur evakuasi warga lereng jika terjadi eerupsi Gunung Agung.

Sebelum akhirnya pembangunan jembatan tersebut diwujudkan pemerintah, akases jalan yang melintasi sungai Tukad Bah Api itu sudah berulang kali hanyut diterjang derasnya banjir bandang pada setiap musim hujan. Terjangan banjir terparah terjadi suai erusi Gunung Agung sekitar tahun 2018 silam, dimana akses jalan yang melintasi sungai tersebut hancur diterjang banjir lahar hujan.

Pihaknya berharap dengan selesainya nanti, jembatan penghubung tersebut bisa meningkatkan perekonomian masyarakat utamanya dilereng atas Gunung Agung, selain aktifitas dan mobilitas truk pengangkut material galian C yang nantinya tambah lancar.

“Otomatis ekonomi bergeliat, di samping itu kita juga harus mengawasi terhadap kualitas kerja apa lagi dalam proses ini adalah yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di Butus, Bjuwana Giri, Bebandem ini karena ini merupakan akses jalan yang sering terjadi banjir,” tandasnya.

Melihat progres pembangunan yang melebihi target, pihaknya optimis pembangunan jembatan yang menghabiskan anggaran Rp. 3,8 Milyar tersebut bisa rampung pada Desember 2021 mendatang.

“Menurut kami di lembaga dewan kegiatan pengawasan seperti ini sangat penting, untuk mengecek  serapan anggaran, termasuk dengan pelaksanaan waktu kerjanya. Mengenai bestek itu ditangani pengawasan oleh dinas terkait. Jadi kami tetap mengharapkan menjaga kualitas, secara proses pengawasan kualitas. Karena urusan untuk jembatan ini  tidak boleh main-main. Jadi pastilah kualitas tetap kita harapkan,” pungkasnya.

Sementara, I Wayan Surata Jaya selaku PPK dikegiatan proyek jembatan tersebut meenyebutkan jika  persentase pengerjaan baru selesai 38 persen. Namun pihaknya optimis dengan sisa waktu yang ada kemungkinan akan terkejar. Saat ini pihaknya masih menunggu Garder dari perusahaan pendukung,  dimana pemasangannya dijadwalkan bulan ini.