Lestarikan Kawasan Hutan dan Ekosistem di Hulu, Bupati Tamba Tebar Benih Ikan dan Tanam Bibit Bambu | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 7 April 2021 20:02
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune / KEGIATAN - Berbagai kegaiatan dilaksanakan secara marathon di Wilayah Benel, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya Selasa (7/4) dalam upaya mewujudkan konsep wana kerthi.

balitribune.co.id | NegaraBerbagai upaya dilakukan untuk penerapan visi Nangun Sad Kerthi Loka Jembrana. Untuk mewujudkan konsep wana kerthi, berbagai kegaiatan dilaksanakan secara marathon di Wilayah Benel, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya Selasa (7/4). sebagai langkah pelestarian kawasan hutan dan ekosistem di kawasan hulu.

Kegiatan yang dilaksanakan di wilayah hulu tersebut berupa penyerahan bantuan kesenian kepada sembilan sekha jegog setempat, penebaran 50 ribu benih ikan nila, hingga penanaman 2 ribu bibit bambu petung di sepanjang areal menuju kawasan Pura Pagubugan Manistutu Melaya. Dalam aksi sosial ini, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba juga hadir bersama tokoh pengusaha seperti Ajik Krisna yang merupakan pemilik jaringan oleh-oleh Krisna dan Gede Hardiawan serta pelaku seni kreatif Jun Bintang, Dewi Pradewi dan selebgram Puja Astawa.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba disela-sela aksi sosial mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah  mengiplementasikan visi Nangun Sad Kerthi Loka Jembrana khususnya pada konsep wana kerthi. Dengan kehadiran tokoh-tokoh inspiratif yang secara langsung ikut dalam aksi sosial tersebut, diharapkannya bisa memberikan motivasi bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk lebih produktif serta tetap peduli terhadap kelestarian lingkungan. Upaya ini juga menurutnya mendorong pertumbuhan dan pengembangan pariwisata di Jembrana.

“Diharapkan dengan kehadiran Ajik Cok Krisna dan teman-temannya mampu mendorong dan memberikan inspirasi bagi anak –anak muda Jembrana , pengusaha muda dan industri kreatif agar maju bersama . Tentunya juga bersinergi dalam mengembangkan usaha kedepan serta  mendorong destinasi wisata di Jembrana,” jelasnya. Menariknya upaya yang menrutnya sebagai langkah pelestarian kawasan hutan dan ekosistem bendungan tersebut, dilaksankan tanpa menggunakan APBD, namun dengan memanfaatkan CSR dari PT Bank BPD Bali.

“Kenapa dipilih bambu?, karena sebagai bentuk plestarian. Jembrana dikenal akan jegognya. Bambu ini sebagai bahan material utama alat music jegog yang merupakan kesenian asli Jembrana,“ ujarnya. Harapannya upaya ini memiliki dampak jangka panjang, “Kedepan program ini harus berhasil, sehingga nanti 5 sampai 10 tahun kita bisa menikmati hasilnya. Manfaatnya tentu dirasakan bagi masyarakat yang berkecimpung dalam kesenian jegog. Nantinya pelaku seni tidak perlu jauh-jauh lagi untuk mencari bahan baku jegog” paparnya.

“Jadi mari bersama-sama jaga dan awasi pertumbuhan bambu ini. Ini sangat penting secara langsung kita juga menjaga kelestarian kesenian jegog sebagai identitas Jembrana,” imbuhnya. Ia juga mengapresiasi kepedulian Bank BPD Bali melalui batuan CSR sehingga kegiatan bisa terlaksana tanpa menggunakan APBD. Selain pelestarian lingkungan, juga diserahkan CSR Aksi dari Club Harley Chapter Bali kepada tiga warga yang tengah sakit. Setiap sekehe Jegog yang tampil di Desa Manistutu juga dapat bantuan sebesar Rp 3 juta dari Ajik Krisna.