Menteri BUMN Bersama Telkomsel & Telkom Group Resmikan GerejaSt. Martinus Hinga di Adonara, Nusa Tenggara Timur | Bali Tribune
Diposting : 10 March 2018 18:44
Release - Bali Tribune
promosi
GEREJA - Menteri BUMN RI Rini M Soemarno bersama Direktur Utama PT Telkom Indonesia Alex J Sinaga dan Direktur Human Capital Management Telkomsel Irfan A Tachrir meresmikan Gereja Paroki St. Martinus Hinga di Desa Hinga, Kecamatan Klubagolit, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

BALI TRIBUNE - Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya wilayah Adonara, sekaligus merupakan salah satu rangkaian kegiatan CSR bersama BUMN dalam program “BUMN Hadir untuk Negeri”, Rabu lalu (07/03) Menteri BUMN RI Rini M Soemarno bersama Direktur Utama PT Telkom Indonesia Alex J Sinaga dan Direktur Human Capital Management Telkomsel Irfan A Tachrir meresmikan Gereja Paroki St. Martinus Hinga di Desa Hinga, Kecamatan Klubagolit, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menteri BUMN RI Rini M. Soemarno mengatakan, “Perbaikan Gereja Hinga ini merupakan wujud kehadiran BUMN di tengah-tengah masyarakat Nusa Tenggara Timur. Melalui program BUMN Hadir untuk Negeri, Kementerian BUMN mendukung penuh beragam kegiatan CSR yang dilakukan, terutama yang sangat bermanfaat bagi masyarakat di wilayah Timur Indonesia, salah satunya masyarakat di wilayah NTT yang selama ini relatif sulit dijangkau.”

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Telkom Indonesia Alex J Sinaga memaparkan, “Perbaikan Gereja Hinga ini merupakan bagian dari program Telkom Group Peduli Budaya dalam bentuk pelestarian salah satu bangunan cagar budaya, di mana sebelum direnovasi kondisi Gereja yang dibangun pada tahun 1938 ini cukup memprihatinkan dan kurang layak digunakan sebagai sarana ibadah. Oleh karena itu, sejak tahun lalu kami berinisiatif untuk merenovasi gereja tersebut tanpa mengubah bentuk dasar bangunan peninggalan sejarah ini.”

“Bantuan sosial (CSR) berupa renovasi gereja di wilayah Adonara ini juga merupakan bagian dari komitmen Telkomsel untuk selalu konsisten mendukung langkah pemerintah dalam upayanya memeratakan pembangunan hingga daerah pelosok dan perbatasan. Kami berharap hal ini secara tidak langsung juga dapat mendukung terwujudnya good coorporate citizenship Telkomsel sebagai perusahaan yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di wilayah NTT," ungkap Irfan A Tachrir selaku Direktur HCM Telkomsel menambahkan.

"Seiring dengan kepedulian melayani pelanggan dan industri telekomunikasi sebagai bisnis utama, kami juga terus berupaya memberi nilai tambah pada masyarakat dan lingkungan yang selalu menjadi bagian dari kemajuan Telkomsel," ungkap Irfan kemudian.

Saat ini Telkomsel telah melayani lebih dari 3,6 juta pelanggan di NTT atau lebih dari 98 persen dari seluruh pengguna seluler di NTT. Layanan Telkomsel di NTT didukung lebih dari 3.000 base transceiver station (BTS), termasuk di antaranya sekitar 1000 Node B (BTS 3G) dan lebih dari 475 eNode B (BTS 4G) untuk memaksimalkan penggunaan layanan data.

Menghadirkan jaringan telekomunikasi hingga wilayah perbatasan negara merupakan wujud nyata Telkomsel dalam melayani seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali. Sejalan dengan komitmen membangun dan berkarya untuk negeri, upaya penggelaran jaringan telekomunikasi yang menjangkau setiap jengkal wilayah Indonesia terus dilakukan untuk memerdekakan seluruh masyarakat di NKRI dari keterisolasian komunikasi.

Hadirnya infrastruktur jaringan telekomunikasi secara nyata juga dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian sekaligus mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah dan bermanfaat bagi daya tarik investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru. Terlebih lagi mengingat posisi penting wilayah-wilayah perbatasan yang secara geopolitik sangat strategis dalam menjaga keutuhan negara.