Pembacaan Hikayat Perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Gunakan Bahasa Bali Halus | Bali Tribune
Diposting : 20 February 2023 10:04
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune/ POTONG RAMBUT - Tradisi potong rambut warnai peringatan Isra Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW di Karangasem.

balitribune.co.id | Amlapura - Peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW dilaksanakan oleh warga di seluruh kampung muslim di Kabupaten Karangasem. Berbagai tradisi digelar seperti Akikah dan Potong rambut bayi, Metabur hingga pembacaan Hikayat dengan menggunakan Bahasa Bali halus. Bahkan di beberapa kampung muslim, peringatan Isra Mikraj berlangsung dari sore hingga pagi hari. Nasi Kebuli menjadi ciri khas menu yang selalu disajikan pada setiap perayaan Isra Mikraj warga di seluruh kampung muslim di Karangasem.

Abdullah, tokoh masyarakat Gerembeng Atas, Karangasem, kepada Bali Tribune, Minggu (19/2/2023), menyampaikan, sehari sebelum peringatan Isra Mikraj, warga utamanya ibu-ibu sudah mulai disibukkan dengan kegiatan memasak nasi kebuli, yang bahannya dari ketan yang dimasak bersama suiran ayam panggang, lengkap dengan beragam bumbu tradisional.

Nasi kebuli dibuat berlapis-lapis, tepatnya tujuh lapis yang menunjukkan tujuh lapis bumi dan tujuh lapis langit. Pun demikian, jumlah nasi kebuli yang dibuat juga berjumlah tujuh gunugan. “Tradisi ini sudah diwariskan oleh orang tua dan sesepuh kami dulu. Dan nasi kebuli ini menjadi menu wajib yang dimasak pada setiap peringatan Isra Mikraj,” sebut Abdullah.

Pembacaan hikayat perjalanan Isra Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW dilaksanakan pada malam hari yang selepas Shalat Isya. Warga akan berkumpul di masjid untuk menyimak pembacaan hikayat tersebut yang menggunakan Bahasa Melayu dan dijelaskan menggunakan Bahasa Bali halus. “Pembacaan hikayat ini biasanya berlangsung hingga pagi hari. Dan warga bisanya baru pulang setelah selesai pembacaan hikayat,” jelasnya.