balitribune.co.id | Badung - Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Muhammad Noor saat Seminar Water Talk Air untuk Perdamaian di Badung beberapa waktu lalu mengatakan, memperingati Hari Air Dunia Tahun 2024 ini pengelolaan sumber daya air untuk perdamaian. Dalam pengelolannya, sumber daya air harus diolah dengan baik sehingga seluruh masyarakat merasakan keadilan sehingga tidak menyebabkan konflik.
"Seperti yang kita ketahui air merupakan sumber kehidupan yang esensial bagi semua makhluk hidup. Air juga bisa memicu konflik dan ketegangan jika pengelolaan dan aksesnya tidak merata. Maka air sangat relevan dibahas dengan memperluas kolaborasi lintas sektor dalam menjaga perdamaian pengelolaan air berkelanjutan," jelasnya.
Ia berharap, melalui diskusi dan perputaran ide dengan berbagai pihak dapat menemukan solusi mengatasi tantangan air termasuk akses air bersih karena masih banyak masyarakat yang belum mendapat air bersih yang layak. Begitupun diplomasi air perlu dilakukan dengan adanya kerjasama pihak internasional dalam menyelesaikan persoalan air lintas batas.
"Pembangunan infrastruktur air yang merata penting mendukung air yang adil. Dampak perubahan iklim terhadap air perlu ditangani bersama-sama. Diharapkan mendapatkan solusi konkret dalam rangka menjaga kedamaian air di Provinsi Bali. Dengan kerjasama semua pihak dapat mewujudkan masa depan lebih sejahtera," katanya.
Menjaga air yang merupakan simbol kehidupan ini dinilai perlu melibatkan anak-anak sekolah. Pentingnya mengedukasi anak-anak menjaga sumber daya air untuk mendokrinasi generasi muda supaya air dapat terpelihara dan terjaga. Sehingga air memberi kesejahteraan dan membawa perdamaian. Mengingat ketersediaan air di bumi ini sekitar 97% adalah air asin dan air bersih hanya 3%.