balitribune.co.id | Amlapura - Kabupaten Karangasem sebagai “Spiritnya Bali” memang terkenal memiliki banyak Pura Kahyangan Jagat. Diantaranya, Pura terbesar di Bali Pura Besakih, Pura Lempuyang, Pura Andakasa, Pura Silayukti, Pura Pasar Agung Sebudi, Pura Penataran Agung Nangka, Pura Pucak Kembar Kenusut, Pura Bhur Bwah Swah, serta Pura lainnya yang menjadikan Jagat Karangasem “Metaksu.”
Hal ini disampaikan Bupati Mas Sumatri, Senin (21/9/2020) usai menyerahkan penghargaan kepada Pura Pesimpenan Baturaya Desa Adat Tumbu dan Pura Geria Gili Selang Desa Adat Seraya, bertempat di Pura Pesimpenan Baturaya Desa Adat Tumbu, Kecamatan Karangasem.
Dalam acara ini Bupati Mas Sumatri didampingi Kadis Kebudayaan, Kadis Ketenagakerjaan, Kadis Perpustakaan, Kadis Capil, Camat Karangasem, Sekdis Bapelitbangda dan Kabag Kesra.
Penghargaan sebagai Pura Kahyangan di Pura Baturaya ini diterima I Nyoman Sudana sebagai pemucuk Pura Pesimpenan Baturaya. Sedangkan yang menerima penghargaan untuk Pura geria Gili Selang diterima I Made Salin Bendesa Adat Seraya.
Pengakuan sebagai Pura Kahyangan ini telah sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Karangasem Nomor 286/HK/2020, tanggal 10 September 2020. “Di Kabupaten Karangasem saat ini telah tercatat ada 38 Pura Kahyangan yang sudah ditetapkan dan diakui oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem, kini di tambah dengan Pura Baturaya dan Pura Geria Gili Selang,” terang Bupati Mas Sumatri.
Bupati Mas Sumatri berpesan, setelah ditetapkan sebagai Pura Kahyangan, pengurus Pura Pesimpenan Baturaya Desa Adat Tumbu dan Pura Geria Gili Selang Desa Adat Seraya diminta memelihara keberadaan Pura dengan sebaik mungkin. “Laksanakan setiap rangkaian upacara dengan baik sesuai dresta dan agama. Mari kita bersama-sama, Pemerintah ataupun pengempon Pura menyatukan tujuan, seiring selangkah mensukseskan setiap rangkaian ritual dan upacara di Pura ini agar berjalan dengan lancar,” imbuhnya.