Tingginya Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Bali Belum Memberi Efek Peningkatan Ekonomi, Pemprov Bali Optimis Bali Bangkit | Bali Tribune
Diposting : 24 November 2020 18:33
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / Cok Ace

balitribune.co.id | Badung – Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali cukup tinggi yakni hampir 92%. Namun hal itu belum mampu memberi pengaruh signifikan terhadap pemulihan ekonomi di pulau ini. Meskipun demikian, Pemerintah Provinsi Bali optimis bahwa perekonomian di Pulau Dewata akan bangkit kembali pascapandemi Covid-19. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) beberapa waktu lalu di Kuta, Badung. 

Dikatakan Cok Ace, hingga saat ini tingginya tingkat kesembuhan Covid-19 belum mampu meningkatkan perekonomian Bali. Pasalnya perekonomian Bali tahun ini mengalami kontraksi 12% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Tahun 2019 lalu sebelum Covid-19 merebak, jika dilihat dari sisi tenaga kerja, Bali menduduki sebagai provinsi paling sedikit tingkat penganggurannya yakni 1,2%. Pasalnya industri pariwisata di Bali pada tahun lalu menyerap ratusan ribu tenaga kerja. 

Namun akibat dampak penyebaran Covid-19 yang mulai menginfeksi masyarakat Bali pada Maret 2020 menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan. Covid-19 menjadikan Bali sebagai provinsi dengan tingkat pengangguran di posisi 18 di Indonesia atau bertambah menjadi 5,6%. 

"Sebelumnya Provinsi Bali tingkat penganggurannya paling rendah di Indonesia, namun karena pariwisata internasional ditutup akibat pandemi Covid-19 menyebabkan ribuan tenaga kerja kehilangan pekerjaannya, ada yang dirumahkan maupun diPHK (pemutusan hubungan kerja)," jelas Cok Ace. 

Angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan pengangguran di Bali karena Covid-19 sebanyak 4,4 persen. "Dimana awalnya angka pengangguran di Bali sebelum Covid-19 hanya 1,2%. Sekarang ini jumlah pengangguran di Bali bertambah sekitar 200 ribu orang," bebernya.

Kata dia, tingginya tingkat kesembuhan di Bali belum memberikan efek terhadap peningkatan ekonomi di Pulau Dewata. Seharusnya dengan tingkat kesembuhan hampir 92% tersebut tidak menimbulkan kekhawatiran wisatawan domestik berkunjung ke Bali pada situasi adaptasi kebiasaan baru ini. "Karena protokol kesehatan yang begitu ketat diterapkan di Bali mulai dari bandara, transportasi, hotel, restoran, tempat wisata dan mall," katanya.