Tunjangan Sertifikasi Ngadat, Guru di Badung ‘Pakrimik’ | Bali Tribune
Diposting : 25 June 2021 02:43
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune / Ilustrasi - ist

balitribune.co.id | Mangupura - Pencairan tunjangan sertifikasi guru di Kabupaten Badung ‘kecrat-kecrit’. Sejumlah guru bahkan ‘pakrimik’ lantaran sertifikasi yang mestinya diterima tiap tiga bulan sekali kini baru diterima hanya untuk dua bulan, yakni bulan Januari dan Februari.

Para tenaga pendidik inipun mempertanyakan sisa pembayaran uang sertifikasi mereka. Lantaran anggaran sertifikasi guru berasal dari pusat, bukan dari APBD Badung.

“Iya, kok sekarang uang sertifikasinya tidak full. Biasanya cair untuk tiga bulan sekali, Januari, Februari dan Maret cair, tapi ini baru dua bulan, terus sisanya kemana?” ungkap seorang guru yang menolak namanya dikorankan, Kamis (24/6/2021).

Tercecernya pencairan sertifikasi ini, menurut guru tadi, tergolong aneh kalau dikaitkan dengan devisit pendapatan Badung. Pasalnya, anggaran sertifikasi guru bersumber dari pusat.

“Ini kan pakai anggaran pusat. Kok bisa tidak cair,” tanya dia, sembari berharap hak-hak guru segera direalisasikan sepenuhnya.

Sementara Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Made Mandi yang dikonfirmasi tak menampik hal tersebut. Kata dia, pembayaran sertifikasi guru masih berproses. “Masalah sertifikasi itu masih berproses nanti setelah lengkap kita akan realisasikan,” ujarnya.

Mandi menyebut dalam pencairan sertifikasi ini memang ada sejumlah kendala. Namun, saat ini sudah dalam proses. “Jadi memang ada kendala-kendala, terutama kendala teknis. Tapi, proses kok,” kata Mandi.

Mandi yang juga Sekretaris Disdikpora Badung ini pun berjanji dalam minggu ini sertifikasi untuk bulan ketiga pasti cair.

“Kita ketahui dana sertifikasi memang dari kementerian pusat langsung. Pada minggu ini cair, karena sudah sesuai amprahan,” terangnya.

Setiap guru yang telah mengantongi sertifikasi mendapat tunjangan yang berbeda-beda sesuai dengan golongannya. “Besaran sertifikasi tiap guru kan beda-beda, sesuai golongan biasanya,” tukasnya, tanpa menyebut secara rinci dengan alasan tidak hafal.