Diposting : 7 April 2021 09:40
Bernard MB - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Aksi bunuh diri dilakukan seorang warga negara Jepang, Nobuaki (53) di room D Diva Lestari Guest House di Jalan Tukad Batanghari XII Nomor 8 Panjer, Denpasar Selatan, Senin (5/4). Korban menjerat lehernya menggunakan sehelai selendang kemudian diikat di pintu kamar mandi.
Menurut keterangan, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh rekannya bernama Teguh. Saat itu, Teguh datang ke TKP untuk mengecek kondisi korban dan mereka sempat ngobrol. Teguh kemudian menanyakan kondisinya serta apa sudah makan atau belum. Namun korban mengatakan tidak bisa mikir dan tidak ingin makan.
"Karena korban belum makan, sehingga saksi keluar untuk membeli makanan berupa roti, susu dan buah. Tetapi saksi sempat meminta tolong kepada pegawai guest house untuk mengupaskan buah pepaya," ungkap Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika Karsito Putro yang dikonfirmasi bali tribune.
Sepulang dari membeli makanan, Teguh langsung menuju kamar korban. Saat sampai di depan kamar, ia memangil nama korban akan tetapi tidak ada jawaban. Itu sebab, ia lalu membuka pintu dan kaget melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di depan kamar mandi.
Melihat kejadian tersebut saksi langsung keluar melaporkan kepada penjaga penginapan. Penjaga penginapan kaget saat diberitahu Teguh sehingga mereka bersama - sama mengecek kebenarannya.
"Sampai di kamar dilihatnya memang benar korban dalam keadaan tergantung di depan kamar mandi. Kemudian penjaga penginapan menelpon bosnya guna menyampaikan peristiwa tersebut. Petunjuk dari bosnya disuruh diam saja karena nanti bosnya yang menyampaikan ke polisi. Setelah mendapat laporan dari pemilik penginapan, petugas kami langsung mendatangi TKP," tutur Hadi Mastika.
Hasil pemeriksaan dan olah TKP kondisi korban saat ditemukan, korban gantung diri dengan mengunakan selendang warna biru yang diikat lalu dikaitkan pada pintu kamar mandi yang terkunci. Saat ditemukan korban mengenakan baju lengan panjang warna putih dan mengenakan celana panjang warna abu - abu.
"Dari hasil pemeriksaan ident, tidak ditemukan ada tanda kekerasan pada tubuh korban. Terdapat cairan sperma pada kemaluan korban. Murni korban bunuh diri," katanya.
Teguh dan korban mempunyai hubungan pertemanan yang terjalin dari 8 tahun yang lalu, dan sepengetahunannya dari tanggal 17 Maret 2021 korban mengeluh sakit kepala dan berjalan seperti orang sempoyongan. Korban menginap di lokasi kejadian sejak tanggal 27 Nopember 2019. Sepengetahuan Teguh, korban bekerja sebagai guide dan semenjak wabah virus Corona, korban sudah tidak bekerja lagi.
Semenjak bulan Maret 2021, kata Tegih, korban sempat mengeluh sakit di kepala bagian belakang dan pernah memanggil pengobatan alternatif. Bahkan, Sabtu (3/4/2021) jam 17.00 wita, setelah melakukan pengobatan tersebut korban selalu mengeluh dan mengatakan, apakah saya akan mati.