balitribune.co.id | Amlapura - Di tengah sulitnya mendapatkan tangkapan ikan akibat cuaca buruk yang masih terjadi di perairan Karangasem, para nelayan di Kabupaten Karangasem kini juga dihadapkan pada permasalahan lain yang menyangkut keberlangsungan aktifitas melaut mereka.
Saat ini para nelayan di beberapa pesisir di Karangasen juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM jenis Pertalite di sejumlah SPBU yang ada di Karangasem. Hal tersebut dibenarkan oleh Abdul kakdir, salah seorang nelayan di Pesisir Ujung, Karangasem. Menurutnya sejak beberapa pekan ini BBM jenis Pertlite di sejumlah SPBU di Karangasem sering kosong.
Selain itu untuk membeli BBM Pertalite di SPBU para nelayan di Karangasem juga harus menunjukkan berbagai macam persyaratan yang diminta oleh SPBU seperti Kartu Nelayan, Barcode subsidi tepat My Pertamina dan surat rekomendasi dari dinas terkait. Jika tidak bisa menunjukkan ragam persyaratan yang diminta tersebut, nelayan tidak akan dilayani oleh SPBU.
“Susah sekarang dapat BBM Pertalite pak! SPBU sejak beberapa pekan terakhir ini Pertalite nya seringan kosong. Kalau pun ada syaratnya banyak sekali untuk membeli BBM, haris menunjukkan Kartu Nelayan, harus menunjukkan Barcode dan harus ada surat rekomendasi dari dinas dan Perbekel,” ungkap Abdul Kadir, kepada Bali Tribune, Senin (7/8/2023).
Kalaupun dapat membeli BBM karena persyaratannya lengkap, pembelian pun dibatasi, dimana untuk satu orang nelayan hanya mendapatkan jatah sebanyak lima liter BBM Pertalite saja oleh SPBU. Abdul Kadir menyebutkan jika jatah lima liter tersebut sangat tidak mencukupi bagi nelayan untuk melaut. Untuk sekali melaut dengan perahu jukung yang menggunakan mesin tempel, nelayan setidaknya membutuhkan sebanyak 15 hingga 20 liter BBM Pertalite.
Dia dan nelayan lainnya berharap pemerintah bisa menambah jatah pembelian BBM Pertalite di SPBU sesuai yang dibutuhkan nelayan untuk melaut, dari 5 liter menjadi 20 liter. Para nelayan juga berharap persyaratan membeli BBM Pertalite di SPBU dipermudah.
Sementara itu, aturan untuk pembelian BBM jenis Pertalite di SPBU bagi para nelayan memang cukup ketat. Sejumlah pengelola SPBU di Karangasem membenarkan terkait aturan tersebut dan mereka harus tetap menjalankan aturan tersebut. “Untuk nelayan gih, untuk pembelian BBM mereka harus membawa surat rekomendasi dari dinas terkait, terus menunjukkan Barcode Subsidi Tepat My Pertamina serta menunjukkan Kartu Nelayan,” ujar I Komang Eka, Pengawas SPBU Subagan.
Untuk jumlah pembelian, sesuai aturan untuk satu nelayan yang bisa menunjukkan persyaratan dimaksud juga hanya bisa mendapatkan 5 liter BBM Pertalite. Jika tidak bisa menunjukkan persyaratan tersebut maka pihak SPBU tidak bisa melayani.