6.030 Warga Denpasar Terjangkit HIV/AIDS, KPA Ajak Warga Stop Diskriminasi Pada ODHA | Bali Tribune
Diposting : 2 December 2017 12:04
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
AIDS
BAGI DTIK - KPA Kota Denpasar, saat melakukan masyarakat melalui penyebaran brosur, bunga mawar dan pita merah kepada pengguna jalan raya yang melintas di depan Kantor Walikota Denpasar, Jumat (1/12).

BALI TRIBUNE - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar membagi-bagikan brosur, bunga mawar dan pita merah kepada pengguna jalan raya yang melintas di depan Kantor Walikota Denpasar, Jumat (1/12). Kagiatan ini serangkaian memperingati Hari AIDS Sedunia tahun 2017,sekaligus mengedukasi masyarakat untuk menghentikan persepsi negatif dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

Dalam kegiatan tersebut terlihat hadir Sekretaris KPA Kota Denpasar, Tri Indarti; Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. IB Gede Eka Putra; Koordinator Yayasan Kerti Praja Denpasar, Dewa Nyoman Suyetna, bersama pelajar yang tergabung dalam kelompok siswa peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) di Denpasar.

Kampanye dan sosialisasi melaui penyebaran brosur, bunga mawar dan pita merah ini juga dilakukan serentak KPA Kota Denpasar, yakni masing-masing di depan SMKN 1 Denpasar, perempatan Bajra Sandhi Renon, perempatan jalan Gunung Agung, perempatan Balpelkes, perempatan jaan Teuku Umar, dan perempatan Tohpati.

Sekretaris KPA Kota Denpasar, Tri Indarti, mengatakan peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2017 ini untuk meningkatkan kebersamaan dari seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan percepatan pencapaian program HIV/AIDS dan PIMS, meningkatkan pemahaman masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS dan PIMS, dan menormalisasi isu HIV/AIDS supaya masyarakat memiliki persepsi yang positif, sehingga dapat menurunkan stigma dan diskriminasi bagi ODHA.

‘’Bagi masyarakat yang memiliki perilaku risiko untuk segera melakukan tes HIV, sehingga nantinya tidak ditemukan lagi kasus-kasus baru. Berdasarkan data yang ada di pelayanan kesehatan, bahwa kasus HIV/AIDS per September 2017 di Kota Denpasar mencapai 6.030 kasus. Sementara di Provinsi Bali sebanyak 17.620 kasus,’’ kata Tri Indarti.

Menurut Tri Indarti, KPA Kota Denpasar terus melakukan edukasi kepada masyarakat umum termasuk generasi muda. Untuk generasi muda khususnya di kalangan pelajar terdapat KSPAN, di kalangan mahasiswa terdapat kelompok mahasiswa peduli AIDS, dan di tingkat desa/kelurahan terdapat desa/kelurahan peduli AIDS dan narkoba.

‘’Kami sangat terbantu dengan adanya lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di penanggulangan HIV. Kami juga bersyukur dengan adanya LSM, dan ini sangat besar kontribusinya untuk penanggulangan HIV/AIDS di Denpasar,’’ ujarnya.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. IB Gede Eka Putra, menambahkan yang dimaksud dengan eliminasi HIV/AIDS yang diharapkan pada tahun 2020 mendatang, 90 persen dari orang dengan HIV/AIDS (ODHA) itu, tahu status HIV-nya. Setelah mereka tahu, 10 persen dari yang tahu status HIV/AIDS itu melakukan pengobatan.

‘’Jadi mereka yang tahu ini secara kontinyu minum HRV secara terus menerus, sehingga virus itu tidak terdeksi. Dengan demikian, kasus-kasus baru penularan itu menjadi minimal dan dapat melindungi keluarga,’’ ucapnya.

Koordinator Yayasan Kerti Praja Denpasar, Dewa Nyoman Suyetna, mengungkapkan LSM lebih banyak bergerak di bidang populasi kunci yang berisiko seperti pekerja seks, waria dan lain-lainnya. Selain mengedukasi mereka, diharapkan mereka sebanyak-banyaknya menjalani tes. Sesudah tes dan ada yang positif, mereka dapat obat untuk menekan virus juga untuk mengurangi penularan alias sebagai pencegah.yan