Antisipasi Penyebaran Pneumoni Barat, KPP Berlakukan Gate Khusus | Bali Tribune
Diposting : 17 January 2020 20:28
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/dr Lucky Tjahjono

balitribune.co.id | Denpasar - Mengantisipasi penyebaran penyakit Pneumoni Barat yang sedang terjadi di Tiongkok khususnya Kota Wuhan mendapat perhatian serius dari pihak kebandarudaraan terutama Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan pihak terkait. 

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, dr Lucky Tjahjono, M.Kes mengatakan, saat ini terdapat 2 penerbangan langsung dari Wuhan, Tiongkok ke Bali. Dalam hal ini, untuk mendeteksi penyakit tersebut, dilakukan perlakuan khusus terhadap penumpang dari rute itu setelah mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. 

Pihaknya telah menyediakan gate atau pintu masuk khusus untuk penumpang dari Wuhan. Setelah keluar dari pesawat, penumpang dari salah satu kota di Tiongkok tersebut diarahkan menuju ke gate 7 atau 8. Hal ini diberlakukan supaya penumpang dari kota sebagai tempat diketahuinya penyakit itu menyerang warga Wuhan agar tidak berbaur dengan penumpang dari rute lainnya.

"Kesiapsiagaan kita terhadap Pneumoni yakni sudah melakukan koordinasi dengan pihak otoritas bandara. Dengan adanya penumpang yang langsung dari Wuhan, kita lebih efektifkan dan intensifkan. Untuk mengantisipasi penyebarannya kita sudah pasang thermal scanner," ungkapnya di Denpasar, Jumat (17/1).

Dia menyampaikan, apabila ada keluhan dari penumpang akan langsung ditangani, bahkan sudah melakukan koordinasi dengan airline. "Jika saat perjalanan ada penumpang dengan keluhan panas karena gejala Pneumoni adalah panas lebih dari 37 derajat. Sampai di Denpasar (Bandara Ngurah Rai) tim kesehatan karantina atau tim Kesehatan Pelabuhan sudah ada di gate khusus ini," jelas Lucky.

Petugas dari KKP di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai akan melakukan to detect (mendeteksi), to prevent (mencegah), to respon (menanggapi). Kata dia mendeteksi melalui thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang. "Kalau ada yang terdeteksi, kita cek kesehatannya. Kalau bersih kita lepas, kalau ada indikasi kita langsung isolasi bekerja sama dengan RS Sanglah dan kita siapkan pengiriman sample ke Jakarta. Tenaga full 24 jam. Kita sudah melakukan tata laksana sesuai SOP," katanya. 

"Kita support dengan penyediaan titik pemasangan thermal scanner," ujar Communication & Legal Section Head PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim.