Bina Tunas School Siapkan Subsidi Silang untuk Siswa Miskin | Bali Tribune
Diposting : 3 June 2019 22:50
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/ KUE – Ketua Yayasan Pendidikan Bina Tunas, Putu Eka Juliana Jaya saat memotong kue ulang tahun Yayasan Pendidikan Bina Tunas.
balitribune.co.id | Denpasar -  Mengenyam pendidikan di sekolah swasta yang berkualitas di Denpasar seringkali dianggap mahal dan hanya mampu dijangkau oleh kalangan menengah keatas. Hal ini membuat sejumlah orangtua terutama yang kurang mampu ‘minder’ menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta tersebut. 
 
Namun demikian, hal ini tidak berlaku di Bina Tunas School Denpasar. Sekolah yang berlokasi di Jalan Kutat Lestari Sanur dibawah naungan Yayasan Pendidikan Bina Tunas ini telah menyiapkan sistem subsidi silang untuk peserta didik kurang mampu sehingga peserta didik kurang mampu bisa mendapatkan pendidikan yang sama tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal. 
 
“Kami berkomitmen dan menjadi prinsip kami bahwa education for all (pendidikan untuk semua). Untuk itu, kami menerapkan subsidi silang. Jadi kami siapkan subsidi untuk anak-anak yang kurang mampu. Orangtua siswa yang mampu menyumbangkan kemampuan mereka untuk anak-anak yang kurang beruntung atau kurang mampu secara ekonomi sehingga meringankan beban orangtua siswa yang kurang mampu,” ujar Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Bina Tunas (YPBT), I Made Arjaya saat acara Puncak Hari Ulang Tahun YPBT ke-20 di Hongkong Garden Internasional Restaurant di Jl By Pas I Gusti Ngurah Rai Padanggalak, Sanur, Minggu (2/6). 
 
Dikatakan, selain menyiapkan subsidi silang bagi peserta didik kurang mampu, pihak yayasan juga mengajak masyarakat untuk menjadi bapak angkat bagi siswa yang kurang mampu. Artinya, peserta didik kurang mampu, bisa mengenyam pendidikan di Bina Tunas School, sementara biayanya ditanggung oleh bapak angkat tersebut.
 
“Pendidikan untuk semua. Jadi anak yang kurang beruntung secara ekonomi bisa mendapatkan pendidikan dengan kualitas pendidikan yang sama. Yang tidak mampu kita carikan jalan keluar, yang mampu kita harapkan dapat membantu yang kurang mampu,” ujar Arjaya yang juga mantan Anggota DPRD Provinsi Bali ini.
 
Sementara Ketua Yayasan Pendidikan Bina Tunas, Putu Eka Juliana Jaya, menambahkan, selain berkomitmen dalam memberikan pendidikan yang sama kepada seluruh warga negara, YPBT juga berkomitmen untuk melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan bermutu melalui pendidikan yang berkualitas. Perempuan yang akrab dipanggil Wawa Arjaya ini mengatakan, Yayasan Pendidikan Bina Tunas memiliki slogan local to global for brighter future. Artinya dengan pondasi budaya local, anak-anak didik Bina Tunas School diharapkan juga mampu bersaing secara global tanpa harus meninggalkan budaya local mereka. 
 
“Kami terapkan prinsip local to global for brighter future. Untuk mendukung daya saing global, diterapkan dengan pembelajaran bahasa asing yang meliputi bahasa Mandarin, bahasa Jepang dan bahasa Inggris yang bertujuan untuk menjawab tantangan global yang terus berkembang secara masif. Meski begitu, pendidikan juga  tidak melepas dari akar budaya lokal Indonesia dan Bali khususnya. Jadi budaya lokal ini dibawa mengglobal dengan harapan masa depan lebih terang,” tambahnya.
 
Kadisdikpora Kota Denpasar, I Wayan Gunawan yang hadir dalam perayaan puncak HUT YPBT ke 20 tersebut mengapresiasi komitmen YPBT yang berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa melalui dunia pendidikan. Apalagi metode yang diterapkan sekolah tersebut lebih banyak menekankan pada unsur kebudayaan selaras dengan tujuan utama Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar dalam memajukan kualitas generasi muda yang berbudaya dengan berlandaskan kearifan lokal. 
 
"Saya lihat kalau di Denpasar prestasi siswa maupun sekolah sudah cukup membanggakan. Tetapi tuntutan kita ke depan adalah bagaimana prestasi itu harus diikuti dengan terus menanamkan pendidikan karakter anak-anak dengan menjaga akar budaya lokal menjadi pondasi dasar," paparnya.
 
Acara puncak HUT YPBT ke 20 berlangsung cukup meriah dengan penampilan sejumlah seni tari dan musik dari siswa dan siswi Bina Tunas School. Adapun penampilan tari yakni tari Gopala, Tari Baris, Tari Pendet dan Dance Performance, musikalisasi puisi dan paduan suara. 
 
Selain penampilan tari dan musik, acara puncak HUT YPBT juga  diisi dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara YPBT dengan Universitas Dwijendra Denpasar. Rektor Universitas Dwijendra, Dr Ir Gede Sedana, MSc, MM.A mengatakan MoU dilakukan karena Universitas Dwijendra dan Bina Tunas memiliki visi dan misi yang sama yakni sama-sama ingin memajukan pendidikan sehingga hal itu bisa dinilai relevan apabila bisa berkolaborasi secara bersama-sama nantinya. 
 
"Kami tandatangani MoU dengan Bina Tunas dengan harapan bisa bekerjasama dan mutualisme saling membutuhkan khususnya di dunia pendidikan. Kami berharap dosen dan mahasiswa bisa sharing pengetahuan dengan Bina Tunas School, kemudian  apa yang dibutuhkan Bina Tunas School  bisa kita penuhi secara bersama sama,” ujarnya. uni