Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Demokrasi Transaksional Merusak Mental

PB3AS
PB3AS - I Gusti Putu Artha ketika tampil di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (8/5).

Denpasar, Bali Tribune

Tampil di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (8/5), dihadiri Mantan Komisioner KPU, I Gusti Putu Artha, menyoroti demokrasi transaksional yang masih terjadi pada sejumlah pemilihan kepala daerah baik itu level bupati/walikota hingga gubernur.

Dalam pengamatannya, pasangan calon yang maju dalam perhelatan pemilukada harus mengeluarkan dana hingga puluhan miliar rupiah. Kondisi ini diperparah dengan mental sebagian besar masyarakat yang masih mengharapkan imbalan dalam menentukan pilihan politik.

Jika terus dibiarkan, hal ini akan merusak tatanan demokrasi dan melahirkan pemimpin yang cenderung korup dan tidak pro rakyat. Untuk itu, dia mendorong sebuah gerakan perubahan dalam berdemokrasi. “Ayo kita mulai melakukan gerakan dan mendorong agar masyarakat punya inisiatif sendiri menyeleksi calon pemimpinnya untuk kemudian diperjuangkan bersama,” ajaknya.

Menurut Artha, proses pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini tengah berlangsung dapat menjadi pilot project bagi perwujudan demokrasi yang lebih baik di kemudian hari. “Sejarah harus kita tulis, jangan serahkan tongkat kepemimpinan pada orang yang tak cakap. Masyarakat harus menentukan pilihan dengan hati nurani, bukan didasari imbalan ini dan itu,” ujarnya.

Apresiasi

Pada bagian lain, Putu Artha juga menyoroti kepemimpinan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, yang dinilainya telah berhasil melaksanakan sederet program pro rakyat seperti JKBM, bedah rumah, Simantri, Gerbangsadu, beasiswa miskin dan lainnya. Bahkan, keberadaan SMAN Bali Mandara mampu menyita perhatian karena sejumlah lulusannya sukses menembus sejumlah universitas ternama di luar negeri.

 Selain pelaksanaan program pro rakyat, Gusti Putu Artha juga menyebut Mangku Pastika mempunyai politik anggaran yang sangat bagus. “Upaya meningkatkan pendapatan berhasil dilakukan. Dana itu kemudian dimanfaatkan untuk membiayai program pro rakyat dan terstruktur dengan sangat baik,” imbuhnya.

Dia berharap semua pihak dapat melihat sederet prestasi yang ditorehkan Gubernur Pastika dengan program Bali Mandaranya. Bahkan, dia menyebut prestasi yang ditorehkan Pastika tak kalah dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. “Cuma karena episentrum informasinya memang di ibukota, apa yang diperbuat oleh pemimpin di sana jadi lebih menyita perhatian,” ucapnya.

Gaya Hidup Instan

Pembicara berikutnya, Bayu Susila, yang menyoroti gaya hidup instan di kalangan masyarakat, khususnya kalangan generasi muda dewasa ini. Dia memperhatikan, generasi muda cenderung memilih pekerjaan yang tidak membutuhkan proses dan tidak berani mengambil resiko.

“Mereka lebih memilih pekerjaan bersih dan santai seperti jadi pegawai swalayan dan sejenisnya. Padahal, hasilnya akan monoton dan tidak membawa perubahan signifikan bagi perekonomian,” ujarnya. Pria yang bergerak dalam usaha daur ulang sampah ini berharap kalangan generasi muda mau mengembangkan jiwa kewirausahaan dengan bekal ketrampilan yang dimiliki.

Sementara itu, Mantan Rektor Universitas Udayana, Prof Ketut Sukardika, dalam orasinya mendukung program membangun dari pinggiran. Bahkan, Sukardika mengaku sudah melakukan sejumlah program pembangunan di desanya. Dia berharap, gerakan ini juga dilakukan oleh lebih banyak lagi tokoh agar dapat mendorong laju pembangunan di desa asal masing-masing.

Selain itu, Sukardika juga mendorong penguatan fungsi Puskesmas yang selama ini diidentikkan hanya untuk pengobatan penyakit ringan seperti pusing, keseleo dan masuk angin. Dia ingin lebih banyak lagi Puskesmas yang dinaikkan statusnya menjadi RS Pratama untuk mendekatkan pelayanan bagi masyarakat.

Selanjutnya ada Komang Jambul yang berorasi tentang kebanggaan Tri Hita Karana (THK). Menurutnya, kebanggaan tentang konsep THK yang konon telah diakui dunia hanyalah kebanggaan semu. Karena, ujar dia, implementasi di lapangan jauh panggang dari api. “Buat apa bangga dengan Tri Hita Karana, tapi kita masih berkelahi dengan sodara hanya untuk memperebutkan tanah. Buah lokal juga tergusur buah import. Nangkil ke pura lebih banyak berfoto selfie dan tak fokus sembahyang,” ujarnya blak-blakan.

Dia berharap konsep THK dapat diaktualisasikan dalam kehidupan keseharian. Berikutnya tampil Nyoman Wenten Ariawan dan Wayan Ariana yang bicara soal bela negara dan kemacetan yang masih terjadi di sejumlah jalur wisata khususnya di kawasan Kuta.

Pada bagian lain, Kepala Seksi Edukasi dan Preparasi UPT Museum Bali, Dewa Putu Ardan,a dalam orasinya menyinggung masih kurangnya minat masyarakat berkunjung ke museum. Padahal, ujar dia, museum dapat memberikan banyak pelajaran terkait dengan perkembangan sejarah dan kebudayaan. Selain minimnya kunjungan, Museum Bali juga masih terkendala gedung pameran. Karena keterbatasan ruang, dari 14 ribu koleksi yang dimiliki, pihak pengelola baru bisa memamerkan 1000 koleksi.

Cegah Kanker

Pelaksanaan PB3AS minggu ini juga dimanfaatkan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Bali Koordinator untuk mensosialisasikan upaya pencegahan kanker. Tampil di podium, Sekretaris II YKI Bali, dr.Susreni, mengkampanyekan langkah pencegahan dan deteksi dini sejumlah penyakit kanker yang menjadi momok masyarakat.

Menurutnya, langkah pencegahan dan deteksi dini penting dilakukan karena penyakit kanker tak hanya menimbulkan penderitaan bagi pasien, namun juga bagi anggota keluarganya. Untuk itu, YKI Bali di bawah kepemimpinan Ny.Ayu Pastika gencar melakukan upaya pencegahan dan deteksi dini kanker melalui gerakan PKTP (Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna).

Untuk konseling, masyarakat diharapkan tak segan-segan datang ke Gedung YKI Cabang Bali Koordinator yang beralamat di Jalan Pulau Aru Nomor 3, Denpasar. Selain konsultasi, YKI juga melayani pap smear yang terkait dengan upaya pencegahan kanker serviks.

wartawan
Edy Hermayasa
Category

Bongkar Sindikat BBM, 5 Mafia Solar di Suwung Resmi Tersangka

balitribune.co.id | Denpasar - Pascapenggerebekan gudang Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di Jalan Pemelisan, Banjar Suwung Batan Kendal, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan, pada Jumat (12/12) lalu, Polda Bali akhirnya menetapkan sebanyak lima orang tersangka. Mereka masing - masing berinisial NN (54) beserta empat orang bawahannya MA (48), ND (44(, AG (38), dan ED (26). 

Baca Selengkapnya icon click

Wujudkan Generasi #Cari_Aman, Astra Motor Bali Gelar Pelatihan Safety Riding di SMKN 1 Busungbiu

balitribune.co.id | Singaraja - Astra Motor Bali melalui tim Safety Riding kembali memperkuat komitmennya dalam menyebarkan virus keselamatan berkendara di kalangan generasi muda. Kali ini, sebanyak 75 siswa SMKN 1 Busungbiu mendapatkan edukasi khusus mengenai pentingnya keselamatan di jalan raya dengan fokus utama pada materi "Prediksi Bahaya" di lingkungan sekitar sekolah.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tok! Polresta Denpasar Larang Kembang Api di Malam Tahun Baru, Izin yang Sudah Terbit Akan Dicabut

balitribune.co.id | Denpasar - Warga Denpasar dipastikan tidak akan disuguhi pesta kembang api pada pergantian malam pergantian Tahun Baru 2026. Seiring pihak kepolisian Polresta Denpasar menegaskan tidak akan memberikan izin yang dikeluarkan untuk penggunaan kembang api. Kepastian ini disampaikan Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi menyusul terbitnya instruksi dari Kapolri Jenderal Pol.

Baca Selengkapnya icon click

Laksanakan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun, Gubernur Koster Matur Piuning di Pura Besakih

balitribune.co.id | Amlapura - Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran Pemprov Bali, Rabu (24/12/2025) pagi melaksanakan persembahyangan bersama sekaligus prosesi Matur Piuning di Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, sebagai penanda diresmikannya pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun 2025–2125.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tren Pariwisata Global 2026, Wisatawan Menghindari Destinasi Padat

balitribune.co.id | Mangupura - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia melihat tren wisata global pada tahun 2026 cenderung untuk melepaskan diri dari stres. Orang-orang dari berbagai negara akan mencari tempat wisata atau destinasi yang benar-benar menghadirkan ketenangan dan pemulihan mental.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.