Denpasar Petakan Titik Rawan Bencana Banjir Hingga Tanah Longsor | Bali Tribune
Diposting : 19 October 2016 14:36
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Rapat
RAPAT - Rapat pemetaan potensi bencana di Denpasar yang digelar Pemkot Denpasar di Kantor BPBD Kota Denpasar, Selasa (18/10).

Denpasar, Bali Tribune

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar telah melaksanakan sejumlah persiapan guna memaksimalkan penanganan kebencanaan di Kota Denpasar. Salah satunya dengan melakukan pemetaan terhadap titik-titik rawan bencana yang ada di Denpasar.

Pemetaan ini dilakukan melalui rapat komprehensif yang melibatkan TNI, Polresta Denpasar, sejumlah SKPD dilingkungan pemerintahan Kota Denpasar, BASARNAS, BMKG, PMI, Pecalang serta unsur sosial kemasyarakatan lainnya di Kantor BPBD Kota Denpasar, Selasa (18/10). Dalam rapat yang dipimpin Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara, tersebut diketahui ada empat potensi bencana yang rawan terjadi di Denpasar terutama memasuki musim hujan pada bulan Oktober hingga Februari 2017.

Adapun empat potensi bencana tersebut yakni bencana banjir, pohon tumbang, angin puting beliung, dan tanah longsor. Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Made Prapta, mengatakan bencana yang rawan terjadi di Kota Denpasar terutama memasuki musim hujan pada bulan Oktober sampai bulan Februari seperti banjir, pohon tumbang, angin puting beliung, dan tanah longsor. Namun demikian, dari empat potensi bencana tersebut, pihaknya baru bisa memetakan untuk potensi titik rawan bencana banjir dan tanah longsor. Sementara pohon tumbang dan angin puting beliung belum bisa diprediksi.

Made Prapta merinci titik-titik rawan banjir dan tanah longsor tersebut yakni di wilayah Denpasar Barat yaitu sejumlah ruas jalan di Kelurahan Pemecutan, Desa Padangsambian Kaja, Kelurahan Padangsambian, Desa Padangsambian Klod, dan Pemecutan Klod. Selanjutnya di wilayah Denpasar Selatan yaitu sejumlah ruas jalan di Desa Pemogan, Desa Sidhakarya, Kelurahan Sanur, Kelurahan Panjer dan Kelurahan Renon.

Sementara, wilayah Denpasar Utara terdata rawan banjir yaitu Jalan Ahmad Yani (sekitar Toko Daimaru) dan J alan Siulan di Denpasar Timur. “Untuk wilayah rawan terjadi tanah longsor di Kota Denpasar terdata di wilayah Denpasar Utara yaitu sejumlah jalan di Kelurahan Peguyangan dan Desa Ubung Kaja,” ujar Prapta. Lebih lanjut, Prapta mengatakan BPBD Kota Denpasar siaga 24 Jam dalam mengantisipasi terjadinya bencana.

Selain Pos Induk di Jalan Imam Bonjol, kini sudah terdapat pos- pos tambahan di antaranya Pos di Jalan Juanda, Jalan Cokroaminoto, dan Jalan Mahendradata. Selain itu terdapat pula pos- pos Balawista di daerah Matahari Terbit, Segara Ayu dan Serangan. “Bila masyarakat melakukan pengaduan terjadinya bencana bisa menghubungi Call Center 0361-223333’ ujar Prapta.

Rai Iswara menyampaikan pembenahan harus dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi bencana. Rai Iswara menyebut ada tiga hal yang perlu digarisbawahi terkait kesiapsiagaan dalam mengatasi bencana, yakni inventarisasi, sarana prasarana, serta sumber daya manusia. “Terjadinya bencana alam sama sekali tidak bisa kita prediksi,” ujar Rai Iswara.