Desa Pengotan Bangli Tawarkan Destinasi Camping Unik | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 14 February 2019 23:31
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/ PENGOTAN - Tenda camping di Baliwoso, Pengotan Bangli yang dibangun berbentuk rumah panggung menggunakan kayu
Bali Tribune, Bangli - Camping atau berkemah tampaknya bisa menjadi salah satu kegiatan wisata alternatif usai jenuh melakukan aktivitas sehari-hari. Sejumlah kawasan di Bali saat ini menawarkan fasilitas berkemah yang menyatu dengan alam. Salah satunya adalah destinasi camping  Baliwoso yang berada di Desa Pengotan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. 
 
Destinasi camping yang dikelola oleh desa adat bekerjasama dengan pihak swasta ini menyajikan kegiatan wisata alam pedesaan dengan suasana yang masih asri, alami dan cuaca sejuk karena berada di ketinggian. 
 
Baliwoso tidak hanya menawarkan spot camping yang menarik dan unik dibandingkan tempat lainnya. Begitu pun memberikan pengalaman liburan dengan berbagai atraksi yang bisa dilakukan di satu tempat. Wayan Bayer, Manajer Baliwoso beberapa waktu lalu di Bangli mengatakan, kehadiran Baliwoso untuk memberikan suguhan liburan berbeda kepada para wisatawan dan masyarakat Bali. 
 
Di Baliwoso kata dia, wisatawan akan diajak untuk melakukan kegiatan berkemah dan outbound dengan berbagai aktivitas tradisional dan modern. Selain itu juga trekking dan bersepeda keliling desa sembari melihat secara langsung kehidupan masyarakat setempat dan pemandangan desa yang masih alami. 
 
Uniknya di tempat ini menyewakan 11 tenda camping yang dibangun di atas rumah panggung dari bahan kayu dilengkapi kasur, bed cover, minuman dan makanan sesuai permintaan (layaknya berada di dalam kamar hotel). Tenda camping ini ditawarkan dengan berbagai tipe ada yang satu tenda bisa diisi 4 sampai 10 orang dengan harga mulai Rp 500 ribu per tenda hingga Rp 1 jutaan.  
 
"Bedanya tenda kami berada di atas bangunan kayu (panggung). Kalau di tempat camping yang biasanya di atas tanah," kata Bayer. 
 
Pihaknya mengatakan, wisatawan yang telah berkemah di Baliwoso mengaku tertarik dengan fasilitas yang disediakan pengelola dan sangat terkesan pada konsep ini. "Camping di Baliwoso tidak hanya menginap saja. Kami juga ada aktivitas agro budaya dan berbagai fasilitas games," ujarnya. 
 
Wisatawan tidak hanya tertarik menikmati fasilitas camping juga kegiatan outbound seperti flying fox dan aktivitas team building lainnya serta menyusuri jembatan bambu di area hutan bambu yang merupakan akses menuju spot games. Mengingat tema tempat wisata ini adalah alam, maka pengelola pun membuat toilet dari bambu. Hal ini untuk semakin menunjukkan keunikan destinasi camping tersebut. 
 
Selain wisatawan asal Eropa yang mendominasi kunjungan di Baliwoso, sejumlah perusahaan di Tanah Air juga kerap menjadikan tempat ini untuk kegiatan outbound para karyawan. "Pemasarannya masih dari mulut ke mulut dan juga ada kerjasama dengan travel agent," terang Bayer. 
 
Baliwoso yang berada di atas lahan seluas 3 hektare itu memang memiliki konsep melestarikan alam atau green action. Bahkan setiap tamu yang datang wajib menanam satu pohon. "Yang menginap biasanya rata-rata 2 malam bahkan ada yang 10 hari dari peserta sekolah internasional Jakarta," ungkapnya yang didampingi Bendesa Adat Pengotan, I Wayan Kopok.
 
Terkait keamanan, Baliwoso dijaga oleh tenaga keamanan selama 24 jam dan selalu dalam pengawasan warga setempat
 
Sehingga wisatawan yang berkegiatan di destinasi ini tetap aman.