Detok Bengkel, Spesialis Perawatan Suzuki Jimny Mumpuni | Bali Tribune
Diposting : 22 July 2022 13:09
HEN - Bali Tribune
Bali Tribune / Made Suparta alis Detok owner (berdiri)
balitribune.co.id | Denpasar - Lokasinya memang jauh dari jalan prokol, jalan Ekowisata Pedungan Hijau Gang Subak Teduh1 No 47 (belakang).Meskipun begitu, Detok Bengkel ramai pelanggan,lantaran termasuk salah satu bengkel mobil  rujukan mumpuni bagi pemilik mobil Jip terutama Suzuki  Jimny.  Hasil pengerjaan memuaskan, ongkos perawatan pas dikantong,  menjadikan bengkel ramai pelanggan. Bahkan jika sedang ramai-ramainya harus rela antri. 
 
Made Suparta atau akrab disapa Detok owner bengkel ditemui Bali Tribune,  Rabu (20/7) menuturka, usaha miliknya ini bisa dikatakan  bengkel keluarga, meneruskan usaha Ayah dan Kakak. Sebagai generasi kedua dan mulai diteruskan ke putranya, Yudi.(generasi ketiga) Detok Bengkel berdiri pada tahun 2002 perawatan mobil diesel.
 
Seiring dengan perjalanan waktu dan bergabung Detok ke komunitas mobil Jangkrik, serta Safari Jip Club (SJC), tahun 2009, Detok mengubah usaha ke spesialis perawatan Jip.
 
“Semua masalah dan perawatan Jip terutama Jimny dapat ditangani di sini. Mulai dari perawatan ringan, tune-up, maupun oprek mesin menyesuaikan kebutuhan pemilik mobil,” ungkap  Detok.
 
Kami juga menangani permintaan modifikasi bodi dan kaki-kaki  onroad ataupun offroad, tergantung permintaan pelanggan, tambah Yudi.
 
Usaha tak mengkianati hasil. Mungkin ini bisa dikatakan tentang suksesnya Detok Bengkel. Bagaimana tidak,  umumnya murid  menghabiskan waktu dengan bermain usai sekolah, Detok remaja justru sepulang sekolah dari STM Rekayasa, Binoh , Denpasar bergelut dengan oli, mesin, gardan, membantu kakak bekerja dibengkel, era 80-an. 
 
Berbekal ilmu sekolah dan pengalaman, setahun kemudian Detok  Hijrah ke ibukota dan bekerja di beberapa pabrik perakitan mobil, Astra dan Indomobil. Mendapat pengalaman berharga di tanah rantau, Detok kembali ke Denpasar dan melanjutkan usaha bengkel keluarga hingga sekarang. 
 
“Pelajaran hidup yang menjadikan saya seperti ini. Saya ditinggal almahrum Bapak sejak kecil. Mau tidak saya harus bekerja demi sekolah.Bayangkan betapa lelah usai pulang sekolah (jalan kaki Pedungan-Binoh) langsung bekerja di bengkel. Semua itu saya jalani.Astungkara ada hasil positipnya  sekarang,”pungkas bapak dua anak yang juga  merupakan racer privater balap liar dijamannya.