Diduga Depresi Karena Doa Tak Terkabul, Pria Paruh Baya Rusak Gereja | Bali Tribune
Diposting : 10 July 2019 12:06
Redaksi - Bali Tribune
Diduga Depresi Karena Doa Tak Terkabul, Pria Paruh Baya Rusak Gereja
Bali Tribune/red - Kerusakan yang terjadi di Gereja Katolik Santo Yoseph, Jalan Kepundung, Denpasar. (inzert: Penangkapan pelaku perusakan gereja.)

Balitribune.co.id | Denpasar - Diduga kuat sedang mengalami depresi lantaran doanya tidak dikabulkan, seorang pria berinisial ABD (50) merusak altar Gereja Katolik Santo Yoseph di Jalan Kepundung, Denpasar pada Selasa (09/07/2019) pukul 09.34 Wita. Akibat kejadian itu, tiga buah kaca jendela gereja pecah, kaca di lemari tempat menyimpan Alkitab juga pecah, altar yang berisi ornamen patung dan keramik hancur berantakan.

Informasi yang dihimpun Bali Tribune, pada pukul 09.30 Wita, pelaku bersama sang istri berinisial CC masuk ke Gereja Kepundung. Pelaku berdoa seperti yang dilakukan umat lainnya. Koster (petugas Gereja) bernama Kristo Nahak sama sekali tak menaruh curiga melihat aktivitas yang dilakukan pelaku. Apalagi, sebelumnya, pelaku sudah sering datang untuk berdoa pribadi. “Biasa saja, tidak ada yang mencurigakan,” kata Kristo.

“Mereka masuk langsung duduk di bangku depan lalu berdoa seperti biasa. Saya sempat bersih-bersih di bawah dan melihat mereka sedang berdoa dengan khusuk. Saya sama sekali tidak curiga. Saya lalu naik untuk membersihakn lantai dua,” ungkap Kristo kepada Bali Tribune. Sekitar 30 menit, dia mendengar bunyi kaca pecah. Ia bergegas turun dan mendapati pelaku sedang merusak ornamen di depan altar.

Saat itu, dia melihat istri pelaku sedang menenangkan suaminya, namun tidak berhasil. Kristo juga sempat mencoba untuk menenangkan pelaku namun tak digubris. Karena itu, dia segera keluar dari gedung Gereja untuk meminta pertolongan warga yang ada di sekitar Gereja, juga tidak berhasil. Pelaku tetap mengamuk. Beruntung, tidak berselang lama anggota Patroli Sat Lantas Polresta Denpasar melintas di depan Gereja.

Petugas kepolisian turun tangan, pelaku berhasil diamankan dan dibawa ke Polsek Denpasar Timur (Dentim). Dari penuturan pihak keluarga pelaku yang mendatangi lokasi kejadian, pelaku mempunyai riwayat tekanan darah tinggi. Dan dua hari belakangan, warga Jimbaran itu tampak gelisah dan susah tidur. “Mungkin dia lagi ada masalah. Dua malam ini, dia tidak bisa tidur,” ujar seorang keluarga pelaku.

Kapolsek Denpasar Timur, Kompol I Nyoman Karang Adiputra, yang turun ke lokasi kejadian, membenarkan pelaku telah diamankan di Mapolsek Denpasar Timur. “Pelaku sudah diamankan tapi masih kita periksa,” ujarnya. Pastor Paroki Santo Yoseph, Rm Yohanes Nyoman Madia SVD, langsung menemui Uskup Denpasar, Mgr DR Silvester San untuk melaporkan kejadian tersebut. Uskup meminta umat tenang.

“Bapak Uskup meminta untuk selesaikan secara baik-baik. Umat Katolik supaya tetap tenang karena hal ini sedang diurus oleh Pastor Paroki dan Pengurus Gereja Santo Yoseph,” kata Pater Yan. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada petugas kepolisian yang dengan cepat menangani kasus ini. Terimakasih juga kepada umat yang secara spontan datang ke Gereja sebagai bentuk kepedulian. (*)