Hari Ini, Ogoh-ogoh Mulai Dinilai | Bali Tribune
Diposting : 6 March 2018 07:59
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
ogoh-ogoh
DINILAI – Sejumlah ogoh-ogoh siap untuk dinilai tim penilai Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.

BALI TRIBUNE - Tim penilai ogoh-ogoh Dinas Kebudayaan Kota Denpasar akan mulai melakukan penilaian terhadap hasil karya sekaa truna di Denpasar itu mulai Selasa (6/3) ini. Tim yang terdiri dari para pakar di bidangnya hari pertama menyasar Kecamatan Denpasar Utara. Kemudian keesokannya harinya Kecamatan Denbar, Kecamatan Densel dan Dentim dengan ogoh-ogoh keseluruhan sebanyak 182 ogoh-ogoh.

Ketua Tim Juri Lomba Ogoh-ogoh Se-Kecamatan di Kota Denpasar, Komang Astita  mengatakan persaingan setiap tahun terhadap ogoh-ogoh yang akan dinilai dipastikan akan  semakin ketat. Hal ini karena teknik maupun kemampuan masing-masing peserta terus mengalami peningkatan, terutama menyangkut bentuk maupun rancang bangun.

“Dari sisi bentuk walaupun bahannya ulat-ulatan, setiap tahun makin terlihat sempurna. Artinya peserta sudah paham betul tentang teknik-teknik menganyam termasuk teknik dalam mengatur komposisi. Yakni perbandingan antara besar muka, badan maupun kaki biar seimbang atau sesuai dengan yang diharapkan,” ujar Astita di Denpasar, Senin (5/3).

Sementara dari sisi rancang bangun, kata Astita, peserta juga terlihat makin kreatif dimana ogoh-ogoh yang dibuat sudah mampu digerakkan dengan sistem android seperti robot. “Ini merupakan upaya kreativitas yang sangat tinggi dari peserta. Ini merupakan teknik perpaduan antara tradisi dan modern,” imbuhnya.

 Ditambahkan, dari empat kecamatan yang dinilai, Kecamatan Dentim saat ini masih pegang rekor menjadi peserta pengirim terbanyak yakni 58 peserta. Menurut Astita, dari 182 ogoh-ogoh yang dinilai akan dipilih 32 nominasi dimana masing-masing kecamatan mendapat jatah sebanyak 8 nominasi. Dan masing-masing pemenang akan mendapat hadiah piagam dan uang Rp 10 juta dipotong pajak.

Pada hari pertama tim mengawali penilaian di Banjar Tega Tonja milik STT Werdhi Sesana Denut dengan ogh-ogoh berjudul “Bhuta Kala Maya” disusul ogoh-ogoh Banjar Batan Ancak Tonja dengan ogoh-ogoh “Pralayaning Tenung Aji Saraswati”.

Sementara itu, sebanyak 29 sekaa teruna teruni (STT) dipastikan siap mengikuti parade ogoh-ogoh di Simpang Tohpati (Catus Pata), Kesiman Denpasar pada tanggal 16 Maret 2018 mendatang.  "Kegiatan ini dalam rangka menyambut Tahun Baru Caka 1940 dan Hari Raya Nyepi pada tanggal 17 Maret 2018,'' ujar  I Made Suena didampingi Ketua Panitia Parade Ogoh-ogoh, Made Semaraputra saat beraudiensi dengan PLT Walikota Denpasar IGN Jaya Negara di Kantor Walikota Denpasar, Senin (5/3).

Suena mengatakan, parade ogoh-ogoh simpang empat Tohpati  rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai wadah kreativitas Sekaa Teruna Teruni Kesiman. Untuk tahun ini parade dilaksanakan oleh Desa Kesiman Kertalangu. Meskipun demikian parade ini masih tetap diikuti 3 desa dinas yakni Desa Kesiman Kertalangu, Desa Kesiman Petilan dan Kelurahan Kesiman.

 Ketua Panitia Parade Ogoh-ogoh Made Semaraputra  mengatakan, kreatifitas ogoh-ogoh ini akan diikuti 29 ogoh-ogoh dari tiga Desa Dinas. Untuk penilaian  ada dua kategori yakni penilaian di tempat dilaksanakan pada tanggal 10 dan 11 Maret mendatang serta penilain antraksi di Catus Pata Tohpati. Dalam parade ini para peserta  akan merebutkan juara 1 hingga 3 dan harapan 1 hingga 6. "Parade ogoh-ogoh ini sedikit berbeda, karena pihaknya akan berusaha menyingkat acara sehingga parade ini tidak terlalu lama seperti tahun sebelumnya," ujarnya.

Sementara itu PLT Walikota Denpasar IGN Jaya Negara mengapresiasi parade ogoh-ogoh yang dilaksanakan Desa Kesiman Kertalangu. Menurutnya, parade ini sangat bagus sebagai wadah kreativitas anak muda di Kota Denpasar umumnya dan Kesiman pada khususnya.

 “Kami berharap para peserta menjaga kenyamanan dan keamanan pelaksanaan parade ogoh-ogoh sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,'' harapnya.

Jaya Negara juga berharap agar anak-anak muda  tidak mengomsumsi minuman-minuman beralkohol.  Dengan demikian semua umat Hindu dapat melaksanakan perayaan Hari Suci Nyepi nyaman, aman dan tenang.