Julio dan Cornelis Tampil Memukau | Bali Tribune
Diposting : 17 June 2016 16:05
Djoko Purnomo - Bali Tribune
adi
IGM Adi Swandana

Denpasar, Bali Tribune

Penampilan mengesankan ditunjukkan Julio Bria dan Cornelis Kwangu Langu saat melakoni uji coba melawan petinju PON Sulawesi Utara, di Adi Swandana Boxing Camp (ASBC) Denpasar.

Menurut pelatih tim tinju PON Bali, IGM Adi Swandana, baik Julio maupun Cornelis memberikan perlawanan berarti, walaupun yang dihadapi dalam uji coba itu, merupakan petinju yang kelasnya di atas Julio dan Cornelis.

“Julio Bria dan Cornelis yang turun di hari pertama dan kedua tampil sangat bagus. Mereka tampil mendominasi, dan rata-rata merobohkan lawannya hanya di dua ronde saja,” jelas Adi Swandana, Kamis (16/6) di Denpasar.

Menurut mantan petinju nasional itu, Julio Bria (kelas terbang 52 kg) dan Cornelis Kwangu Langu (kelas layang 49 kg) memang unggul dalam hal pukulan. Bahkan, kata Adi Swandana, pelatih PON Sulawesi Utara pun turut mengakui kekuatan dua petinju andalan Pulau Dewata itu. Meskipun mendominasi, namun tetap sparing ini hanya untuk evaluasi semata.

Tapi secara pribadi, pelatih yang juga menukangi tim pelatnas ini, mengatakan skill yang dimiliki Julio dan Cornelis jauh di atas lawannya.

Ditambahkan Adi Swandana, bisa dibilang para petinju PON Bali dalam beberapa bulan ke depan ketiban untung yakni dengan terus mendapat lawan sparing. Alasannya, setelah uji coba dengan Sulut, beberapa hari setelahnya giliran tim tinju PON Maluku Utara menjajal kekuatan Cornelis dkk. Bahkan, tak tanggung-tanggung, meladeni Maluku Utara itu dikatakan berjalan kurang lebih selama satu bulan di sasana tinju miliknya.

“Bisa dibilang mendapat durian runtuh. Kami tak perlu repot-repot untuk berujicoba ke luar karena tim-tim PON daerah lain yang datang ke sini. Itu artinya, jam terbang anak-anak lebih bertambah karena sebelumnya mereka selalu sparing dengan petinju pelatnas yang juga melakukan latihan di Bali,” bebernya.

Dalam sparing ini, pihaknya tak harus menarget petinju PON Bali selalu menang, melainkan ingin fokus melihat perkembangan terutama skill, fisik dan mental mereka. “Lagipula, sparing itu tak ada wasit. Jadi cuma penilaian pelatih masing-masing saja,” tutupnya.