Keluarga Korban Tenggelam Danau Batur Libatkan Paranormal | Bali Tribune
Diposting : 21 August 2019 13:21
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ UPACARA - Keluarga korban melakukan upacara piuning dipinggir Danau Batur.
balitribune.co.id | Bangli - Salah seorang warga  Wayan Sukarsa (37) asal Banjar/Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Bangli  teggelam saat memasang jaring  di danau Batur tepatnya diseputaran wilayah banjar Buahan, Selasa (20/8) sekitar pukul 09.00 wita. Untuk proses pencarian selain melibatkan petugas dari Badan Sar Nasional (Basarnas) Denpasar, Pol Air Polres Bangli juga melibatkan tenaga paranormal. Setelah dilakukan pencarian hampir enam jam korban baru ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
 
Pantauan di lokasi, proses pencarian Wayan Sukarsa berlangsung sejak pukul 09.00 Wita. Warga setempat secara manual melakukan pencarian, yakni dengan memasang jaring, dengan harapan tubuh Wayan Sukarsa bisa tersangkut. Ditengah-tengah proses pencarian, pihak keluarga menggelar upacara piuning, memohon kelancaran dalam proses pencarian dan Wayan Sukarsa segera ditemukan.
 
Bibi dari Wayan Sukarsa, Ni Made Silawati saat ditemui  dilokasi menuturkan, sekitar pukul 06.00 Wita, keponakanya tersebut pergi ke danau untuk memasang jaring.dengan menaiki sampan. Kemudian selang dua jam, Wayan Sukarsa tidak kunjung pulang, hanya ada sampanya saja di dalam danau. “Biasanya untuk memasang jaring paling lama membutuhkan waktu satu jam. Setelah itu dia kembali pulang," ungkapnya.
 
Sekitar pukul 09.00 Wita sampan yang dinaiki Wayan Sukarsa dalam keadaan kosong, dan hal tersebut diketahui oleh ayahnya I Nengah Parta yang juga saat itu sedang memasang jaring. "Bapaknya memang belakangan pasang jaring ,dan melihat sampan sudah kosong,”sebutnya.
 
Mengetahui sampan kosong, Nengah Parta meminta pertolongan. Beberapa nelayan yang juga ada di danau berupaya melakukan pencarian. Atas kejadian tersebut, warga kemudian melapoir ke aparat desa dan langsung ditindaklanjuti dengan menghubungi pihak terkait.
 
Disisi lain, untuk mendukung proses pencarian, pihak keluarga juga menggelar upacara piuning di pinggir danau Batur. Bahkan proses pencarian melibatkan orang pintar/balian.
 
Sedangkan, Kasat Polair Polres Bangli, AKP I Dewa Made Rencana mengungkapkan untuk proses pencarian korban melibatkan personel Polair, warga setempat, tim Basrnas Denpasar. "Proses pencarian dengan cara menyelam, kemudian pemasangan jaring," jelasnya sembari menyebutkan tim Sar tiba pukul 13.00 Wita.
 
Kemudian sekitar pukul 14.54, tubuh Wayan Sukarsa ditemukan oleh warga. "Korban berhasil ditemukan, dalam kondisi tidak bernyawa," ungkap AKP Dewa Rencana. Lanjutnya, tubuh korban dapat ditemukan dengan menggunakan pancing. Posisinya sekitar 10 meter dari lokasi sampan milik korban. Tubuh korban yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke rumah duka. "Jenasah langsung dibawa ke rumahnya, sesuai dengan permintaan keluarga," kata AKP  Dewa Made Rencana.
 
Sementara itu, Kelian Dinas Banjar Buahan, Wayan Suastika mengungkapkan pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 Wita, dirinya baru sampai kantor desa. Ketika itu pihaknya mendengar suara ribut dari arah danau. "Saya kira ada orang berkelahi, karena ada beberapa orang yang memegangi Nengah Parta. Saya pun langsung kesana untuk mengecek,” kata Wayan Suastika.
 
Wayan Suastika menyebutkan, Nengah Parta dipegangi warga, karena dikhawatirkan menceburkan diri, mengingat anaknya tercebur ke danau. Diungkapkan bahwa, Wayan Sukarsa menggunakan sepatu boat dan kemungkinan sulit untuk berenang.
 
Sedangkan, untuk proses penguburan, masih akan dikomunikasi, pasalnya kini sedang berlangsung Nyepi Desa. "Kalau mau dikubur harus dengan cara ngemaling atau penguburan dilakukan setelah matahari tenggelam," jelasnya. (u)