Kontraktor Ditemukan Tewas di Tebing Pantai Balangan | Bali Tribune
Diposting : 4 April 2016 15:46
Valdi S Ginta - Bali Tribune
Istri bersama kerabat korban saat di Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar

Kuta, Bali Tribune

Sosok mayat membusuk di sandaran tebing Pantai Balangan, Jimbaran, Nusa Dua, Kabupaten Badung, gegerkan para wisatawan, Minggu (3/4). Kapolsek Kuta Selatan (Kutsel), Kompol Wayan Latra mengatakan, sekitar pukul 11.00 Wita, di wilayah Pantai Balangan ditemukan orang meninggal (tewas) yang diketahui bernama Bertholdus Piet Sulistiono (48), warga Denpasar.

Kronologis penemuan mayat tersebut berawal sekira pukul 11.00 Wita, saksi Iwan Mahardika (29) diberitahu oleh sopir freelance yang sedang mengantar tamu di Balangan. Saat itu, saksi sedang menjaga warung, kemudian dihampiri oleh seorang sopir freelance (identitas tidak diketahui) dan mengatakan: ‘pak coba cek di bawah tebing itu. Itu ada orang sedang tidur atau bagaimana?’. “Tadinya sopir itu berdiri di atas tebing mengantar tamu, dan melihat ke bawah tebing ada orang sedang terlentang tidak bergerak,” ujarnya.

Kemudian saksi melihat bersama-sama, dan ternyata ada mayat. Korban ditemukan dalam posisi telungkup dan terlentang. “Saksi sempat mangil-mangil tapi korban tidak menyahut. Mereka tidak berani menyentuhnya, akhirnya para saksi melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian,” terangnya.

Dijelaskan Kapolsek, kepala korban berada di arah timur, kaki di arah barat, dengan kulit muka mulai terlihat membiru, dan berbau busuk. Korban ditemukan dalam keadaan mengenakan baju jaket parasut Asaparis warna biru, dan celana panjang jeans warna biru.

Tidak hanya itu, di dekat kepala korban juga ditemukan sebuah handphone (HP) Samsung Duos, dan sebuah kacamata. “Jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit. Kami masih mendalami kasus ini, apakah ini murni bunuh diri atau ada sesuatu,” pungkasnya.

Sementara itu, Maria Veronica Retno Palupi (42), istri korban, mengatakan bahwa ia sempat mencari keberadaan suaminya tersebut di beberapa rumah sakit di Denpasar, lantaran sejak Sabtu (2/4) sudah meninggalkan rumah. “Saya dapat informasi dari Polisi sekitar pukul 14.00 Wita, kalau suami saya sudah meninggal,” ujarnya penuh kesedihan.

Ia mengakui, jika suaminya yang berprofesi sebagai kontraktor ini memiliki riwayat sakit semasa hidup. “Ia memang punya riwayat sakit hipertensi, seminggu sekali ia rutin cek up ke rumah sakit,” katanya sembari menangis.